Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) merupakan salah satu kepala daerah yang disebut-sebut akan diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada serentak tahap II, tahun depan. Namun, Risma memastikan tidak berminat menjadi orang nomor satu Jakarta karena ingin berkonsentrasi untuk membagun Surabaya.
Selain itu, Risma juga beralasanan tidak memiliki cukup dana untuk bersaing pada pilkada DKI Jakarta. "Saya tidak punya uang untuk maju, biarkan saya tetap berada di Surabaya untuk menyelesaikan amanat sebagai wali kota sampai tuntas," kata Risma di Surabaya, kemarin (Jumat, 11/3).
Menjadi calon gubernur (cagub), kata dia, membutuhkan dana sangat besar, apalagi di Jakarta. Berbeda dengan pemilihan wali kota Surabaya yang tidak membutuhkan dana sama sekali. "Saya ndak dimintai uang sama sekali saat pilkada Surabaya. Geraknya ideologis. Kami dibantu para relawan. Saya punya relawan. Mas Whisnu (wakil wali kota) melalui partai. Jadi bergerak bersama," ujarnya.
Dengan didampingi Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Risma mengatakan ia sudah menghadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait kabar pencalonan dirinya dalam pilkada DKI.
Kepada Megawati, ia berterus terang mengatakan masih memiliki janji kepada warga Surabaya untuk meneruskan tugasnya sebagai wali kota. "Saya sudah matur Ibu (Megawati). Saya wali kota saja," ungkapnya.
Namun, ia berjanji siapa pun yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, dia siap untuk memberikan dukungan penuh. "Misalnya, siap untuk ikut sebagai jurkam."
Selesaikan tugas
Keberatan serupa juga dilontarkan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Dia lebih memilih untuk menyelesaikan tugasnya sebagai wakil gubernur daripada maju sebagai calon kepala daerah dalam pilkada DKI Jakarta tahun depan.
"Kalau disuruh pilih, saya lebih baik menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya di Jawa Barat, tapi kita kan belum tahu di masa depan seperti apa," katanya.
Nama Deddy Mizwar masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta, yang dimunculkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Enggak apa-apa setiap partai politik boleh memilih, itu hak partai politik. Jadi tidak masalah mau memunculkan siapa pun, saya mah ngalir saja," ujarnya.
Ketika ditanya apakah ada partai politik yang telah berkomunikasi dengannya terkait pilkada DKI Jakarta, Deddy menyatakan ada sejumlah parpol yang mendatanginya. "Ada beberapa. Partai besar, parpol sedang kalau ada tiga parpol sedang digabung kan menjadi besar juga. Kita dengar pandangan mereka," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Dakwah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, Tate Qomarudin, menyatakan kemunculan nama Deddy dalam bursa calon kepala daerah pada pilkada DKI Jakarta merupakan aspirasi dari kader PKS di wilayah tersebut. "Ya, jadi teman-teman PKS di Jakarta mengaspirasikan demikian dan kita tampung," kata Tate.
Selain Deddy, imbuhnya, terdapat sejumlah nama lain yang bakal bersaing mewakili PKS pada pilkada DKI Jakarta ialah Nur Mahmudi Ismail, Triwisaksana, dan Suswono.
Sejauh ini, sambungnya, DPP dan DPW PKS DKI Jakarta terus berkomunikasi dengan sejumlah partai politik, seperti Partai Gerindra. "Dengan Gerindra kita sudah silaturahim, kemudian dengan PDIP juga kita sudah kirim surat silaturahim. Sampai sekarang, kami menunggu balasan dari mereka," paparnya.(Ant/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved