Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Belanja Daerah di Bawah Rata-Rata Nasional

Indriyani Astuti
12/8/2020 13:50
Belanja Daerah di Bawah Rata-Rata Nasional
Mendagri Muhammad Tito Karnavian (Puspen Dagri )

MENTERI Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta 548 kepala daerah untuk bisa segera merealisasikan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna mendongkrak perekonomian daerah terdampak pandemi covid-19. Menurutnya belanja pemerintah daerah masih di bawah rata-rata nasional.

Menurut Mendagri, data serapan anggaran daerah sampai 9 Agustus 2020 berada di angka 37,90%.

"Realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi rata-rata berada pada angka 37,90%. Sedangkan untuk rata-rata nasional, yakni 47,36%," ujar Mendagri dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu (12/8).

Dari data itu, terang Tito, ada lima provinsi yang berada di atas rata-rata nasional, yaitu DKI Jakarta 54,06%, Kalimantan Selatan 52,49%, Sumatra Barat 51,88%, Sulawesi Selatan 50,25%, dan Gorontalo 48,81%. Sedangkan 10 Provinsi yang realisasi belanja APBD mereka di bawah rata-rata nasional, tetapi di atas rata-rata provinsi, di antaranya Bali sebesar 47,03%, Banten 43,76 %, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 38,39 %.

Kemudian, ia mengatakan ada 19 provinsi yang realisasi belanja APBD mereka di bawah rata-rata provinsi. "Bahkan 2 provinsi realisasi belanjanya berada di bawah angka 25%, yakni Sulawesi Tenggara 24,56% dan Papua 21,57%," tukas Tito. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya