Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MUNCULNYA calon independen dalam kontestasi pilkada membuktikan praktik pengaderan parpol gagal menciptakan demokratisasi. Pasalnya, kerap kali calon yang diusung parpol bersimpang jalan dengan keinginan rakyat.
Demikian rangkuman pendapat dari tokoh masyarakat, pengamat politik, dan anggota parlemen terkait dengan langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang bertekad bulat memilih jalur independen dalam pilkada DKI Jakarta pada Februari 2017.
Kegagalan parpol melahirkan pemimpin yang mumpuni itu, menurut tokoh Muhammadiyah Syafii Maarif, karena jagat politik yang didominasi parpol saat ini dipenuhi kekumuhan. Kendati begitu, masih ada segelintir politikus yang setia memegang idealisme.
"Kini, saatnya politikus melawan kekumuhan politik dan berbenah diri agar berpihak kepada kepentingan rakyat ketimbang golongan. Bisa jadi negara gagal kita kalau politikus enggak mau naik kelas menjadi negarawan. Pemimpin dari jalur independen itu salah satu (celah), ya menurut saya," kata Syafii dalam Sekolah Politisi Muda di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro bahkan menyoroti kehadiran calon independen semakin membuktikan kian tergerusnya legitimasi parpol di Tanah Air.
"Fenomena calon independen semakin meningkat sejak pilkada serentak 2015, yakni sekitar 14% calon kepala daerah dari jalur perseorang-an berkontestasi. Langkah Ahok maju kembali melalui jalur independen tetap punya peluang," ujar Siti di kompleks parlemen, Senayan, kemarin.
Ketua Komisi II DPR dari Partai Golkar Rambe Kama-rulzaman pun berterus terang parpol gagal mencermati fenomena calon independen tersebut sehingga tergopoh-gopoh melakukan pembenahan. "Harus disadari kepemimpinan ke depan itu berakar dari parpol sehingga parpol harus sungguh-sungguh mendidik kadernya menjadi figur yang patut diterima masyarakat."
Oleh karena itu, secepatnya parpol mesti melakukan koreksi diri agar tidak semakin ditinggalkan konstituen mereka. Bagi pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti, "Aneh saja kalau parpol tidak merenungkan hal ini, tetapi justru menjadikan bahan untuk menyalahkan pihak lain yang memilih jalur independen." (Ind/Kim/Uta/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved