Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KOMISI Pemberantasan Korupsi akan menelisik sejumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Pelindo II. Hal ini menindaklanjuti dari pelaporan yang dilakukan panitia khusus (pansus) terhadap berbagai praktik korupsi di Pelindo.
Pansus menyerahkan sejumlah bukti dokumen terkait kasus dugaan korupsi di Pelindo II. Di antaranya, soal perpanjangan kontrak antara Jakarta International Container Terminal dan Hutchison Port Holding untuk mengelola terminal pelabuhan Jakarta International Container Terminal dan Terminal Peti Kemas Koja Tanjung Priok, serta Program Pembangunan dan Pembiayaan Terminal Pelabuhan Kalibaru oleh PT Pelindo II.
"Ya kita pelajari dulu dong, kita (sudah) terima dokumennya, jadi kita lakukan penyelidikan dulu," kata Ketua KPK Aus Rahardjo di Gedung KPK, Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/3).
Jika telah ditemukan alat bukti yang cukup, Agus berjanji akan menggabungkan penyidikannya dengan kasus korupsi lain yang terjadi di Pelindo II.
Saat ini, KPK tengah mengusut kasus korupsi terkait pengadaan tiga unit quay container crane (QCC) di PT Pelindo II pada tahun anggaran 2010. Dalam kasus ini, bekas Direktur Utama Pelindo II Richard Joos Lino telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Nanti kalau memang ada alat buktinya, kita akan gabungkan dengan penyidikan yang sedang berjalan," ujar dia.
Untuk pendalamannya, KPK akan memanggil sejumlah saksi untuk minta keterangan. Namun, Agus belum dapat memastikan siapa saja yang akan dipanggil.
Ketua Pansus Pelindo Rieke Diah Pitaloka berharap KPK dapat mengusut seluruh praktik korupsi yang terjadi di Pelindo II. Pasalnya, pansus menemukan adanya berbagai kasus korupsi yang terjadi di Pelindo II, bukan hanya berkaitan barang dan jasa.
"Tapi juga berbagai persoalan yang ada di Pelindo II yaitu perpanjangan JICT dan Koja yang ini diperpanjang sebelum masa kontraknya habis, lalu Kalibaru yang nilainya Rp 46 triliun dan pendanaannya termasuk global bond senilai 1,6 miliar USD," kata Rieke. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved