Rajin Bergerilya Cari Dukungan

Putri Anisa Yuliani
04/3/2016 09:52
Rajin Bergerilya Cari Dukungan
(MI/Galih Pradipta)

GEGAP gempita semangat mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja alias Ahok diyakini akan membuat pengumpulan satu juta KTP dukungan tercapai lebih cepat dari target Mei. Jalur independen tampaknya mesti ditempuh Ahok karena sejauh ini baru Partai NasDem yang menyatakan dukungan tanpa syarat.

Ahok juga memperkirakan komunitas Teman Ahok, yang belakangan dibantu Muda Mudi Ahok bentukan kader NasDem, akan mencapai target pengumpulan KTP tersebut sebelum Mei mendatang. "Bisa minggu depan atau bisa dua minggu lagi," ucap Ahok, di Balai Kota, Jakarta, kemarin (Kamis, 3/3).

Sejauh ini, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra disebut-sebut sebagai penantang terkuat Ahok dalam bursa pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, ada pula mantan Menpora Adhyaksa Dault dan pengusaha Sandiaga Uno.

Ikut meramaikan bursa, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana, artis Ahmad Dhani dan Biem Benyamin, Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Hasnaeni Moein, serta Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi.

Di saat NasDem telah mantap dengan dukungannya, partai politik lain masih belum memastikan dukungan dan bakal calon yang akan diusung. Hal itu membuat sejumlah 'peminat' bursa Pilgub DKI 2017 aktif bergerilya mendekati parpol.

Yusril, misalnya, telah mendatangi sejumlah tokoh partai dari Gerindra, Golkar, PKS, dan Demokrat. Adhyaksa juga mendekati Gerindra, PKS, Golkar, ditambah Hanura,

Dalam melanjutkan gerilya, Yusril bersama Lulung, Ahmad Dhani, Biem, Hasnaeni, dan Sanusi, kemarin, berkumpul di Kantor DPW PKB DKI Jakarta. Mereka menghadiri undangan Musyawarah Kerja Wilayah DPW PKB.

"DPW PKB DKI Jakarta meyakini calon gubernur yang hari ini datang di Mukerwil DPW PKB, semuanya bagus, dikenal masyarakat, tinggal melihat elektabilitasnya saja," ujar Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dalam sambutannya.

Hasbiallah menyatakan Mukerwil DPW PKB sengaja menghadirkan sejumlah bakal calon Gubernur DKI Jakarta guna memperkenalkan mereka kepada kader PKB. "Kami juga mengundang Pak Adhyaksa Dault dan Pak Ahok, tetapi mungkin mereka sibuk," ujar Hasbiallah.

Ia menekankan, berkaitan dengan pencalonan Gubernur DKI Jakarta, PKB akan melihat survei terhadap seluruh bakal calon yang ada. Bakal calon yang diusung atau didukung tidak mesti dari internal partai. "PKB tidak harus mencalonkan gubernur dari kader. Siapa pun yang bagus dan baik untuk Jakarta akan kami dukung," ungkap Hasbiallah.

Bukan sekadar populer
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago secara khusus menyoroti pergerakan Partai Golkar dalam memunculkan bakal calon penantang Ahok. Ia mengingatkan partai harus memiliki calon yang punya tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi untuk dapat meraih kemenangan di Pilgub DKI.

Ia menyarankan Partai Golkar berkoalisi dengan partai lain dengan mengusung calon populer yang memiliki prestasi. "Kalau dia dikenal, tapi tidak ada prestasi. Seperti Adhyaksa Dault, kan dia sudah dikenal. Namun, apa prestasi Adhyaksa ke publik juga jadi persoalan kan," imbuh Pangi kepada Metrotvnews.com, kemarin.(Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya