Partai Golkar Terancam Kembali ke Pusaran Konflik

Cah/*/P-4
03/3/2016 06:05
Partai Golkar Terancam Kembali ke Pusaran Konflik
(ANTARA/Yusran Uccang)

MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly, tidak bisa menutupi kekecewaannya atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Agung Laksono, Senin (29/2) lalu.

Ia khawatir putusan itu malah membuat konflik kembali berkepanjangan.

Padahal, pihaknya tengah berupaya menyatukan kedua kubu yang bertikai.

"Kami gembira melihat progres yang dibangun teman-teman di Golkar. Ada semangat rekonsiliasi dalam Rapimnas Golkar lalu yang juga sepakat akan menggelar munas. Oleh karena itu, jujur, saya kecewa dengan putusan MA," ujar Yasonna saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (2/3).

Menurutnya, pemerintah sudah berusaha menyatukan perbedaan kedua kubu dengan menerbitkan kembali Surat Keputusan Kepengurusan Munas Riau.

Tujuannya agar kedua kubu mengadakan munas islah yang demokratis, rekonsiliatif, dan berkeadilan.

"Sayangnya, MA malah mengeluarkan putusan yang sebenarnya merupakan gugatan perdata. Mestinya kesepakatan kedua pihak dihargai," ujarnya.

Ia mengibaratkan konflik kedua kubu pasca-Pilpres 2014 itu ibarat pertikaian suami-istri kemudian menggugat cerai di pengadilan.

Namun, saat keduanya sudah sepakat islah, ternyata pengadilan lebih bernafsu menceraikan.

"Saya jadi bertanya-tanya dalam hati, maksudnya MA itu apa? Kita sudah berupaya keras untuk proses rekonsiliasi," kata politikus PDIP itu lagi.

Yasonna pun berharap kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie tetap fokus untuk islah.

"Jadi, sekali lagi saya menilai putusan itu sebagai langkah mundur." tukasnya.

Senada dengan Yasonna, Wakil Sekjen Partai Golkar versi Ancol, Ahmad Doli Kurnia, juga menyayangkan putusan MA.

Ia menganggap MA tidak menghargai upaya pemerintah melakukan rekonsiliasi dengan menerbitkan kembali DPP Munas Riau.

"Ibaratnya, ketika kedua pihak yang sepakat berdamai, tiba-tiba MA memberi 'senjata' baru," tegas Ahmad Doli.

Kontras dengan keduanya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Munas Ancol Yorrys Raweyai mengaku tidak terlalu memikirkan putusan MA itu.

Ia juga tidak mempermasalahkan siapa yang akan menjadi penyelenggara Munas Golkar pada April mendatang.

"Sekarang kita harus memikirkan bagaimana rekonsiliasi ini dibangun dan secara selektif mengakomodasi Munas Ancol. Tujuan munas nanti kan untuk melahirkan generasi Golkar satu yang baru," ujar Yorrys saat dihubungi, Rabu (2/3).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya