Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
LEMBAGA Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil mengidentifikasi kapal pesiar misterius yang melintas di perairan Raja Ampat, Papua Barat. LAPAN mengidentifikasi data kapal pesiar tersebut dengan menggunakan satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI dan LAPAN-A3/LAPAN-IPB yang merupakan satelit mikro karya anak bangsa yang sudah mengorbit sejak 2015 dan 2016.
Dalam proses identifikasi kapal tersebut, Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) LAPAN mencoba mencari data kapal di sekitar Perairan Raja Ampat dari database Automatic Identification System (AIS) satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3. Muatan penerima AIS di satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 merekam data AIS yang diterima dari kapal laut di sepanjang groundtrack yang dilewati oleh satelit di seluruh dunia.
Data AIS yang direkam oleh satelit kemudian diakuisisi, diolah, dan disimpan ke dalam sebuah database. Metode yang digunakan dalam pencarian data AIS satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 adalah menentukan periode waktu, menentukan batas wilayah, dan menentukan target kapal spesifik berdasarkan Maritime Mobile Services Identities (MMSI).
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan LAPAN, kapal misterius tersebut bernama Azamara Journey.
“Berdasarkan data AIS satelit LAPAN-A2, kemungkinan kapal tersebut adalah kapal dengan MMSI 256204000, berada di dekat pulau Batanta pada 13 April 2020 03:58:48 UTC. Data AIS pergerakan kapal Azamara Journey dengan MMSI 256204000, 1-13 April 2020,” tulis LAPAN dalam keterangannya.
Rupanya, kapal ini berangkat dari Brisbane, Australia kemudian melintasi Papua Nugini, dan memasuki wilayah perairan Raja Ampat.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait penemuan ini, Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menjelaskan, menurut otoritas pelayaran kapal tersebut hanya melintas di bagian Timur Indonesia.
“Kemungkinan (kapal itu) melanjutkan perjalanannya ke negara lain,” ujar Thomas saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (15/4).
Dia menambahkan, LAPAN hanya berupaya memberikan kejelasan atas keingintahuan publik tentang kapal yang dianggap misterius tersebut, sekaligus untuk menujukkan bahwa satelit LAPAN mampu memantau pergerakan kapal di perairan Indonesia dan sekitarnya.
Sebelumnya, kapal pesiar ini memang sempat membuat geger warga setempat karena melintas di perairan antara Pulau Mansuar dan Batanta pada Senin (13/4) sekitar pukul 11.00 WIT, padahal kawasan wisata Raja Ampat sedang ditutup akibat pandemi virus korona (OL-2).
Pungli Raja Ampat mengindikasikan tidak adanya regulasi jelas soal pengelolaan wisata
KPK menyerahkan temuan pungli yang mencapai Rp18,25 miliar di Raja Ampat ke Saber Pungli
KPK meminta pengelolaan Pelabuhan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar pelayanan bisa menjadi optimal.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya pungutan liar (pungli) dalam kedatangan kapal wisatawan di Raja Ampat, Papua Barat.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Indonesia menawarkan berbagai destinasi wisata yang menakjubkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved