Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gibran Klaim Raih Akseptabilitas 80%

(WJ/AS/N-1)
18/2/2020 08:56
Gibran Klaim Raih Akseptabilitas 80%
Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.(MI/Fransisco Carolio Hutama Gani)

BAKAL calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tidak mempersoalkan alasan 23,7% warga menolak pencalonannya karena masalah dinasti politik. Ia mengklaim akseptabilitas dirinya sudah mencapai 80%.

"Ya ndak apa-apa menilai seperti itu (dinasti politik). Kami sering temui (warga) di sarasehan, memaparkan visi misi. Lama-lama (masyarakat) memahaminya dan menerima saya," kata Gibran menanggapi hasil survei Indobarometer, di sela-sela aksi blusukannya di kawasan Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, kemarin.

Berdasarkan hasil survei Indobaro-meter, 23,7% warga Kota Solo menolak dia maju di pemilihan wali kota dan 67,5% menyatakan menerima keikutsertaan Gibran menuju kursi wali kota pada 23 September mendatang.

Hasil survei juga menyebutkan, ada lima alasan publik menolak Gibran. Antara lain, pencalonannya menciptakan dinasti politik (28,1%), banyak calon lain yang lebih kompeten (12,3%), terlalu muda (8,9%), dan menimbulkan kontroversi publik (6,8%).

Gibran juga mengungkapkan ia belum membaca hasil survei Indobarometer. Tetapi, putra sulung Presiden Jokowi itu mengklaim, hasil survei internal yang dilakukan pihaknya menunjukkan tingkat akseptabilitas dirinya sudah mencapai 80%, padahal ia baru blusukan dua bulan terakhir.

"Baru dua bulan saya blusukan, survei internal menunjukkan akseptabilitas mencapai 80%," katanya.

Dinasti politik juga muncul menjelang pemilihan Bupati Blora. Prayogo Nugroho yang merupakan putra Bupati Blora Djoko Nugroho menjadi salah seorang yang akan bertarung di pilkada mendatang. Poster Kader Partai NasDem itu pun betebaran hingga pelosok desa.

Prayogo mengakui mencalonkan diri karena banyaknya permintaan dan dukungan. "Setelah melihat situasi, kondisi, dan dukungan yang besar, saya berniat maju," katanya.

Hal itu bertentangan dengan pernyataan Bupati Djoko Nugroho sebelumnya bahwa tidak ada anggota keluarga yang akan maju di Pilkada 2020, setelah putra sulungnya, Yudhan Satriyo Nugroho, enggan didorong maju ke pilkada dan memilih tetap menggeluti dunia bisnis. (WJ/AS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya