Sang Vokalis itu Mendadak Anteng

Indriyani Astuti/X-8
16/2/2016 07:15
Sang Vokalis itu Mendadak Anteng
(MI/SUSANTO)

SETELAH dilaporkan oleh staf pribadinya, Dita Aditia, atas kasus dugaan pemukulan, anggota DPR Masinton Pasaribu lama tidak terlihat di parlemen.

Namun, anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan itu akhirnya muncul saat rapat gabungan antara Komisi III dan I bersama Menko Polhukam beserta jajarannya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016).

Setengah jam sebelum rapat dimulai, Masinton sudah datang dan langsung bergabung dengan rekan-rekannya dari Komisi III.

Melihat Masinton muncul setelah lama tidak terlihat, sejumlah rekan baik dari fraksi maupun komisi menyalaminya.

"Masinton Pasaribu!" teriak rekan dari komisi yang sama dengannya, Akbar Faizal dari Fraksi NasDem, sembari menepuk-nepuk pundak Masinton.

Setelah itu anggota dewan lainnya ikut menyalami Masinton sambil tertawa.

Ketika disambut seperti itu, Masinton pun tersenyum-senyum.

Setelah bercengkrama penuh canda, Masinton yang mengenakan kemeja batik lengan panjang duduk di barisan depan kursi anggota dewan.

Sesekali terlihat ekspresi wajahnya merengut saat menyimak pemaparan dan pandangan rekan-rekannya.

Sepanjang rapat, anggota komisi yang membidangi hukum, perundangan, dan HAM itu tidak melontarkan pandangan.

Padahal, biasanya dalam rapat kerja dengan kementerian dan lembaga mitra DPR, Masinton dikenal vokal dalam mengkritisi isu yang tengah dibahas.

Di tengah seriusnya rapat dengan Menko Polhukam dan Kapolri, salah seorang anggota dewan, Abu Bakar Al-Habsy dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berseloroh untuk mencairkan suasana di tengah bahasan isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang belakangan ini mencuat.

Para anggota dewan yang hadir pun menjadikan Masinton bahan candaan.

"Soal LGBT, Pak Menko bisa tanya ke Masinton," seloroh Abu Bakar seraya melirik ke arah Masinton.

Sontak, ekspresi wajah pria asal Sumatra Utara yang tengah asyik mengemil makanan kecil itu menyunggingkan senyum, disusul gelak tawa anggota dewan yang hadir termasuk wartawan yang tengah meliput.

Seusai mengikuti rapat, Masinton mengatakan permasalahan terkait dirinya dan Dita telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sesuai saran dari banyak pihak, kita saling memaafkan, saling datang. Tapi kalau lanjut, tidak apa-apa," ucapnya pasrah.

Kasus Masinton bermula dari laporan Dita ke Badan Reserse dan Kriminal Polri dalam kasus dugaan pemukulan.

Atas tindakan itu, Masinton diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR oleh Dita.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya