Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETELAH Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair (Mbah Moen) bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk meminta pemerintah ikut menyelesaikan konflik internal PPP, hingga kini belum ada langkah lanjutan yang mengarah ke pengakhiran konflik di partai berlambang Kabah itu.
Kedua kubu yang bertegang, yakni DPP PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy (Romi) dan DPP PPP hasil Muktamar Jakarta dengan Ketua Umum Djan Faridz, sama-sama menunggu kepastian dari pemerintah untuk penyelesaian konflik.
Romi mengatakan pemerintah yang sebelumnya mampu menyelesaikan konfik di tubuh Golkar seharusnya juga melakukan hal yang sama pada PPP. “Perkara PPP dan Golkar dari awal sama. Jadi, penyelesaiannya pun mesti sama. Kalau Golkar lewat munas, kalau PPP melalui muktamar,” ujar Romi di Jakarta, Minggu (14/2/2016).
Romi mengaku sudah mengagendakan pertemuan dengan Djan Faridz dalam waktu dekat. Dalam pertemuan itu kedua kubu akan duduk bersama mencari formula penyelesaian masalah, salah satunya melalui muktamar islah. Ia memastikan kepanitiaan pada muktamar islah yang akan diselenggarakan April mendatang mengakomodasi PPP kubu Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.
Rencana menggelar muktamar islah merupakan keputusan silatnas yang digelar 5-7 Februari lalu di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, sebagai tindak lanjut putusan Mahkamah Partai pada 11 Januari 2016.
Senada dengan Romi, Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah, menilai upaya Mbah Moen menemui Presiden Jokowi sebagai langkah tepat. Namun, ia berpandangan kedatangan Mbah Moen bukan membicarakan muktamar islah, melainkan meminta Presiden untuk mengesahkan kubu Jakarta.
Secara prinsip, Dimyati tidak menolak konsep muktamar islah untuk mempersatukan PPP. Namun, ia meminta Menkum dan HAM lebih dahulu mengesahkan PPP kubu Jakarta barulah muktamar islah diselenggarakan.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Paramadina Toto Sugiarto berpandangan penyelesaian masalah di Golkar dan PPP tidak sama. Pasalnya, di Golkar ada tokoh senior yang bisa diterma kedua kubu, yakni Jusuf Kalla. “Di Golkar ada peran Pak JK. Di PPP faksinya lebih kentara dan tidak bisa diterima kedua kubu,” tukasnya. (Nyu/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved