Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bentuk keberagaman, Etnis Tionghoa Berperan Sejak Kemerdekaan

Deden Muhamad Rojani
01/2/2020 20:11
Bentuk keberagaman, Etnis Tionghoa Berperan Sejak Kemerdekaan
Momen perayaan Imlek generasi milenial di Jakarta, Sabtu (1/2)(MI/Susanto)

KEBERAGAMAN di Indonesia sudah mengakar sejak lama. Hal itu terbukti dari peran etnis Tionghoa dalam kemerdekaan Indonesia. Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyebut, etnis Tionghoa bahkan sudah berperan sejak Sumpah Pemuda.

"Sejak awal negara kita adalah negera kebangsaan. Dalam konteks etnis Tionghoa, besar perannya karena ketika sumpah pemuda yang memberikan tempat adalah mereka,” ungkap Benny, Sabtu (1/2) dalam acara perayaan Imlek yang digelar oleh Forum Bantara Pancasila di Cilandak Town Square, Jakarta.

Benny menambahkan, lagu Indonesia Raya bisa dinyanyikan juga berkat etnis Tionghoa. Menurutnya, Soekarno dan Mohammad Hatta sudah menganggap Etnis Tionghoa sebagai bagian Indonesia.

Berkaca dari kebenaran sejarah tersebut, Benny menegaskan, diera sekarang khususnya dalam konteks perayaan hari besar sudah seharusnya jauh dari kata diskriminasi.

"Sekarang ini kebebasan memeluk agama dan merayakan hari besar sudah bebas dan tidak ada diskriminasi," tegasnya.

Baca juga : Shio Saya Kerbau, Mesti Kerja Lebih Keras

Benny berpesan bahwa generasi milenial harus menjadi modal bagi bangsa Indonesia dengan prestasi, terbuka, dan menghargai kemajemukan.

"Keterbukaan, menghargai kemajemukan dan berprestasi merupakan modal untuk kemajuan Bangsa Indonesia. Mari kita kemas gen pancasila itu sebagai modal kemajuan bangsa," ungkapnya.

Pendiri Positif Movement Inaya Wahid menjelaskan, alasan diperbolehkannya perayaan Imlek sekarang ini karena etnis Tionghoa adalah bagian dari Bangsa Indonesia.

"Selain itu, memperjuangkan peradaban dan kebudayaan ini sesuai dengan UUD 1945 dan keadilan," jelas Inaya.

Inaya menegaskan, keberagaman menjadikan kekuatan Indonesia semakin besar.

Baca juga : Perayaan Imlek Nasional Teguhkan Persatuan dalam Keberagaman

Ketua Panitia Forum Bentara Pancasila Arief Novianto menjelaskan Etnis Tinghoa yang ratusan tahun berada di Indonesia, berbaur dengan keragaman suku lainnya di Indoensia.

"Ini adalah peristiwa kebudayaan yang dirayakan oleh etnis Tionghoa, apa pun agamanya," katanya terkait perayaan Imlek.

Arief mengungkapkan, sepanjang Orde Baru, Imlek tak bisa dirayakan secara terbuka. Baru pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Imlek dirayakan secara terbuka hingga saat ini.

"Namun saat ini di tengah meriahnya perayaan Imlek yang dirayakan di berbagai tempat, kita masih menemukan adanya kecurigaan dan sentimen tertentu pada etnis Tionghoa," tutupnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya