Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hadiri Imlek Nasional, Jokowi: Mari Syukuri Keberagaman

Dhika Kusuma Winata
30/1/2020 14:18
Hadiri Imlek Nasional, Jokowi: Mari Syukuri Keberagaman
Presiden RI Joko Widodo(Dok: Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2020 di Indonesia Convention Expo (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Kamis (30/1). Tak seperti biasanya yang kerap mengenakan batik atau kemeja putih, Jokowi kali ini tampil dengan cheongsam merah menyala karya desainer Anne Avantie.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mendampingi Jokowi juga turut mengenakan baju khas Tionghoa. Presiden bahkan sempat berguyon mengomentari penampilan Menko PMK yang mengenakan cheongsam dengan kopiah muslim.

"Menko PMK pakai baju adat Tionghoa tapi pakai peci. Nggak ada selain di Indonesia, yang begitu nggak ada," kata Jokowi diikuti tawa para tamu undangan.

Tak hanya sampai di situ, candaan Jokowi juga berlanjut menyasar penampilan Ketua Panitia Imlek Nasional Gandi Sulistiyanto. Sebagai orang Tionghoa yang notabene juga ketua panitia, Gandi justru mengenakan beskap Jawa lengkap dengan blangkon.

"Saya senang pagi ini bisa pakai baju ini (cheongsam). Ketua panitianya justru pakai baju tradisional Jawa. Ini kan dibalik-balik aja," ucap mantan Wali Kota Solo itu.

Baca juga:  Persatuan Jadi Tema Utama Perayaan Imlek Nasional 2020

Menurut Presiden, gaya berpakaian 'terbalik-balik' itu menyimbolkan penghargaan keberagaman yang patut dirawat. Ia mengingatkan keberagaman yang dimiliki bangsa ini perlu terus dirawat.

Tahun ini, merupakan kali kedua Jokowi menghadiri perayaan imlek nasional. Perayaan tahun ini mengusung tema Bersatu untuk Indonesia Maju. Sebanyak 10.000 tamu undangan hadir berasal dari profesi dan agama.

Jokowi menegaskan keberagaman yang ada tetap harus dijaga dan menjadikan masyarakat satu sebagai saudara sebangsa dan setanah air.

"Bayangkan kita ini beragam dengan 714 suku dan bahasa daerah 1.100 lebih. Enggak ada negara seberagam Indonesia. Ini yang patut kita syukuri," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya