Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI tengah tantangan persatuan dalam hidup berbangsa dan bernegara, seluruh elemen bangsa diharapkan untuk terus menjalin tali silaturahmi.
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati mengatakan, dengan terjalinnya tali silaturahmi secara terus menerus maka sekat-sekat perbedaan dan sumbatan komunikasi serta syak wasangka antar kelompok dapat kita atasi.
"Maka tentu saja dengan makin seringnya kita bertemu maka persauadaraan kita semakin kuat, tidak ada lagi saling curiga, apalagi saling membenci. Sebaliknya kita makin mengokohkan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi bangsa ini," kata Handojo di sela Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta, Sabtu (18/1)
Handojo menjelaskan, ancaman persatuan bangsa memang nyata di masyarakat melalui berbagai aksi provoksi SARA, karena adanya gesekan dan saling curiga.
"Maka tidak ada obat yang lebih ampuh menurut saya selain dengan kita terus bertemu, kita saling menyapa, dan berkomunikasi. Di mana ada hambatan komunikasi, kita carikan jalan keluarnya. Makin sering bangsa ini membngun silaturahmi kebangsaan maka makin kokoh juga persatuan dan persaudaraan antar sesama anak bangsa dan tentu bangsa ini makin kuat," lanjut Handojo.
Handojo menegaskan, seluruh elemen bangsa ini mempunyai tugas dan tanggungjawab yang sama yakni merawat keberagaman Indonesia.
Baca juga : Vox Point Indonesia Jalin Silaturahmi Kebangsaan ke DPP PKS
"Kita semua dari berbagai unsur harus bersatu padu. Acara seperti silaturahmi merupakan simbol bahwa bangsa Indonesia cinta persatuan. Cinta perdamaian. Kita semua ingin damai. Untuk itu, tidak ada alasan kita tidak bersatu, bergandengan tangan mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini yang ingin bersatu, untuk bedaulat, untuk adil dan makmur dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Dan, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan ketertiban dunia, untuk perdamaian abadi, untuk keadilan sosial dan untuk memepertahankan kedaulatan rakyat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, hadir perwakilan dari ormas lintas agama, seperti Forum Cinta Pancasila, Forum Nusantara Bersatu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PGI, PHDI, Walubi, Matakin, perwakilan partai politik, organisasi pemuda dan kemahasiswaan.
Para tokoh yang hadir sepakat agar ajang silaturahmi kebangsaan seperti ini harus rutin dilakukan memperkuat kecintaan terhadap NKRI.
"Pertemuan seperti ini sangat bagus dan harus kita dorong terus agar rutin dilakukan. Komunikasi di dalam bangsa yang majemuk seperti Indonesia ini sangatlah penting dilakukan. Tanpa komunikasi rasanya sulit untuk bersatu," kata Politikus PKS Ledia Hanifah yang juga ikut hadir.
Dalam kesempatan itu juga ditampikkan tarian adat yang mencerminkan keragaman budaya nusantara. Dan, yang sangat menarik adalah penampilan dari Marawis Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Depok dengan lantunan lagu-lagu berirama dan bernuansa Islam.
Acara juga diisi dengan Doa Lintas Agama yang diwakili oleh masing-masing agama Katolik, Protestan, Islam, Budha, Hindu dan Konghucu. (OL-7)
LEMBAGA Ketahanan Nasional (Lemhanas) bakal menggembleng calon anggota DPR RI dan DPD RI terpilih hasil Pemilu Legislatif 2024.
Semangat kolaborasi dalam berkurban tentunya menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis di tengah-tengah masyarakat
Pendidikan pada dasarnya untuk meningkatkan logika dan ilmu yang bermanfaat. Gelar yang diraih dari pendidikan pun sah saja untuk dibanggakan.
BANGUN karakter generasi penerus melalui penguatan nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan untuk mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi
Lewat partai, Jokowi dinilai bisa turut menentukan arah masa depan bangsa.
Gus Miftah, mengingatkan tentang pentingnya dialog kebangsaan dalam menangkal penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved