Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MARAKNYA penyerangan dan teror oleh massa terhadap permukiman warga yang dipandang memiliki keyakinan menyimpang membuat kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Permukiman warga Ahmadiyah di Wisma Tansito, Majeluk, Koya Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), misalnya, setiap hari diawasi sekitar 10 anggota Brimob Polda NTB.
"Kami senang karena merasa diperhatikan," ujar Eni, salah seorang ibu rumah tangga pengikut Ahmadiyah, kepada Media Indonesia, kemarin.
Sekretaris Diapat Ahmadiyah Sulaiman A Damanik mengatakan selama ini warga Ahmadiyah di pengungsian Trasito tidak mengalami gangguan. Mereka tengah menunggu untuk diizinkan pulang ke kampung halaman di BTN Bumi Asri, Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Mereka terpaksa mengungsi karena diserang massa yang melakukan perusakan dan pembakaran.
Baru-baru ini, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang bermukim di Kampung Srimenanti, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, diberi ultimatum Bupati Bangka Tarmizi untuk angkat kaki paling lambat 6 Februari 2016.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Syaiful Sohri menyatakan MUI tidak menginginkan ajaran Ahmadiyah memengaruhi umat Islam lainnya.
"Bukan berarti kami setuju pengusiran itu, tapi kalau sedikit orang bisa merugikan banyak orang, angkat kaki adalah terbaik," cetusnya,
Dalam menanggapi kasus tersebut, Direktur Eksekutif Human Rights Working Group (HRWG) Rafendi Djamin menilai tidak ada hak bagi pemerintah, termasuk pemerintah daerah, untuk mengusir warga negara dari tempat tinggal mereka hanya atas dasar tudingan kesesatan. Surat keputusan Bupati Bangka yang menaungi pengusiran pun diminta segera dicabut.
"Pemda harus merujuk arahan pusat. Enggak bisa desentralisasi seenaknya saja. Ini konstitusi Indonesia," cetus Rafendi di Jakarta, kemarin.
Pemda diharapkan bergerak melakukan dialog dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, serta Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKBU) demi meredakan kehendak massa yang belum paham soal Ahmadiyah. (YR/KF/Kim/HS/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved