Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Istana Sebut ada Aktor Politik di Balik Kerusuhan Papua

Akmal Fauzi
22/8/2019 16:43
Istana Sebut ada Aktor Politik di Balik Kerusuhan Papua
Presiden Jokowi didampingi Kepala Staf Presiden Moeldoko(Antara/ Wahyu Putro)

GEJOLAK yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat disinyalir ada pihak yang berusaha memancing di air keruh.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada sejumlah kelompok yang tidak senang dengan upaya Presiden Joko Widodo membangun Papua dan Papua Barat menjadi sejahtera. Menurutnya, gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat, dimanfaatkan oleh kelompok tersebut untuk memanfaatkan situasi.

“Ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi itu. Jelas itu siapa mereka. Dia bermain di situasi yang terjadi tapi alhamdulillah dengan penuh kesadaran masyarakat ternyata tidak masuk dalam skenario mereka," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca juga: Jokowi: Tindak Tegas Prajurit TNI yang Persekusi Mahasiswa Papua

Kelompok itu, kata Moeldoko terbagi menjadi dua poros, yakni pergerakan poros bersenjata dan pergerakan poros politik. Keduanya sama-sama ingin membuat Papua lepas dari Indonesia.

Dia menjelaskan, dalam lima tahun kepemimpinan Jokowi, Papua dan Papua Barat telah dibangun berbagai macam infrastruktur agar kesejahteraan masyarakatnya meningkat dengan baik.

"Itu dinikmati oleh masyarakat Papua, tapi ternyata ada kelompok-kelompok tertentu, baik itu pergerakan poros bersenjata maupun pergerakan poros politik. Itu justru merasa terganggu dan ada kecemasan yang nyata," ujar Moeldoko.

Dia mencontohkan, ketika pembangunan infrastruktur dijalankan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, maka tingkat kepengaruhan kelompok bersenjata terhadap masyarakat menjadi berkurang.

“Juga demikian terhadap kelompok poros politik, begitu melihat Papua maju, maka dia enggak ada alasan lagi untuk jualan bahwa masyarakat Papua termarjinal," jelas Moeldoko.

Moeldoko menyebut para pemimpin daerah mampu meredakan situasi sehingga aksi kericuhan dapat diredam. Dia juga mengapresiasi tingkat kesadaran masyarakat Papua yang tak ingin kericuhan yang terjadi semakin memburuk. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya