Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla dalam pidatonya di acara Kongres Pancasila XI di Universitas Gadjah Mada (UGM) menekankan bahwa pancasila merupakan dasar negara dan bukan merupakan tujuan. Ia pun menegaskan tujuan pancasila adalah mensejahterakan masyarakat demi masyarakat yang adil dan makmur.
"Pancasila adalah dasar negara atau ideologi bangsa sekaligus pondasi dan itu tentu memiliki tujuan. Jangan diputarbalikkan bahwa pancasila itu tujuan dan bukan dasar," ujar Jusuf Kalla dalam pidatonya di Kampus UGM Jogjakarta, Kamis (15/8).
Dalam kaitan tersebut Jusuf Kalla mencontohkan bahwa kekeliruan penafsiran yang menjadikan Pancasila sebagai tujuan dan bukan dasar tidak menjamin langgengnya suatu pemerintahan. Hal tersebut tercermin dari perjalaan republik selama ini.
Misalnya saja pada era Soekarno dan soeharto meski mendoktrinasi pancasila tetapi kedua pemerintahan tersebut tetap jatuh dan berganti dengan pemerintahan lainnya.
"Sebab yang masalah bukan dasarnya, tetapi tujuannya. Tujuan untuk membuat masyarakat adil dan makmur tidak tercapai dan ekonomi tidak berjalan. Krisis ekonomi 98 orang marah meski sudah mendapat indoktrinasi. Kalau kepentingan dasar tidak dicapai ya masalah, persatuan juga begitu," tutur Jusuf Kalla.
Baca juga: Wapres Dijadwalkan Buka Kongres Pancasila XI di UGM
Wapres pun mengungkapkan bahwa Pancasila sesungguhnya simple dan tegas, namun kemudian dalam perjalanannya penafsiran dan penerapannya berbeda beda, tergantung yang menafsirkan dan melaksanakan.
"Maaf para guru besar dan ahli-ahli pancasila. Makin dibahas Pancasila, makin diurai, makin didengungkan, makin bingung kita ini. Seharusnya kita laksanakan saja (dalam nilai kehidupan)," tutur Jusuf Kalla.
"Jangan kita bicara falsafah dari falsafah. Ini maslaahnya kan pancasila itu falsafah bangsa, kemudian difalsafahkan lagi, di urai lagi. Jadi makin lama makin panjang," tutur Jusuf Kalla.
Oleh sebab itu dalam hematnya, Jusuf Kalla menilai bahwa pemaknaan Pancasila harus sederhana. Sebab dengan semakin sederhana dan dikorelasikan dengan sikap kehidupan orang akan semakin paham.
Bila orang semakin paham Jusuf Kalla yakin tentu orang tersebut dapat semakin menghayati pancasila. Tetapi jika makin sulit, tentu makin sulit juga dipahami sehingga pada akhirnya tentu tidak akan bisa dihayati.
"Kita tidak perlu bikin buku buku besar, tapi buku tipis tipis saja. Jadi berupa contoh-contoh saja yang baik. karena itu lah semoga pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang sederhana. sesuatu yang mudah dipahami dan dihayati dan mudah diukur. karena kalau falsafah susah diukur, sudah jadi falsafah difalsafahkan lagi," pungkas Jusuf Kalla. (OL-4)
Izin tambang untuk ormas menjadi perdebatan publik. Ormas keagamaan mulai disoroti terkait sikap apa yang akan mereka ambil. Yang menjadi sorotan adalah PBNU dan PP Muhammadiyah
Tujuannya untuk membangun ketahanan keluarga terhadap berbagai ideologi yang tidak sesuai dengan kehidupan kita sebagai anak bangsa.
Dengan menanamkan nilai dan prinsip Pancasila dalam berbudaya digital, masyarakat Indonesia menunjukan jati diri bangsa kepada seluruh dunia.
PDI Perjuangan mengungkapkan strategi mencegah kader tidak menyimpang dari ideologi partai hingga melanggar konstitusi. Hal itu merespons adanya kader PDIP
LEMBAGA dunia Carnegie Endowment for International Peace tertarik untuk mengambil pembelajaran dari sejumlah kebijakan strategis di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi
BERDASARKAN penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), debat terakhir Capres 2024 akan dilaksanakan 10 hari sebelum pemilihan umum yakni pada 4 Februari 2024. Debat kali ini mempertemukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved