Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sekjen Parpol Koalisi Jokowi Sepakat Tidak Menerima Oposisi

Insi Nantika Jelita
27/7/2019 11:32
Sekjen Parpol Koalisi Jokowi Sepakat Tidak Menerima Oposisi
Ilustrasi(Antara )

SEKRETARIS Jendral (sekjen) PKP Indonesia Verry Surya Hendrawan, menuturkan para sekjen Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sepakat tidak menerim adanya penambahan dukungan dari pihak oposisi. Hal itu disepakati saat pertemuan para sekjen parpol KIK bersama ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir di Hotel Mandarin (26/7), Jakarta, semalam

"Tidak akan ada wadah baru, selain KIK. Kami sudah sangat lengkap dan kuat. Kami saling mengisi dan memiliki hubungan emosional yang sangat-sangat kuat. Apalagi setelah hampir 1 Tahun selalu bersama-sama mengawal Pak Joko Widodo dan kiai Ma'ruf Amin," jelas Verry dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (27/7).

Sepuluh Parpol KIK, menurutnya tetap solid, senafas perjuangan untuk terus mendukung dan mengawal jalannya pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin untuk lima tahun kedepan. Verry juga menepis jika tidak benar ada perpecahan dalam KIK.

"Narasi adanya perpecahan di KIK adalah sama sekali tidak benar. Selama pertemuan, kami semua tertawa bersama sambil mengenang masa-masa perjuangan saat Pileg dan Pilpres," kata Verry.

Sementara itu, sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengatakan bahwa untuk penambahan koalisi tergantung syarat dan ketentuan kedua pihak. Harus ada take and give.

baca juga: TKN Bubar, Forum Silaturahmi KIK Dibentuk untuk Kawal Pemerintah

"Intinya soal tambah koalisi kita serahkan ke Pak Jokowi seperti apa keputusan finalnya. Ini kan politik, ada take and give. Enggak kemudian bisa deal begitu saja," kata Arsul.

"Tapi kalau dilihat dari omongan Pak Jokowi di beberapa (berita) online, seolah-olah sudah tertutup. Tapi itu belum final, proses masih sedang berjalan," tandas Arsul. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya