Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENELITI senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menanggapi soal pernyataan calon wakil presiden Sandiaga Uno yang menyebut ucapan selamat seperti budaya Barat.
"Hadeh hari gini masih persoalkan budaya barat dan bukan barat. Mbok ya, sesekali berdebat soal budaya arab dan bukan arab," ujarnya dalam cicitan di akun pribadinya @sy_haris, Jakarta, Senin (1/7).
Sampai saat ini, belum ada ucapan selamat dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepada pasangan calon terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden-wakil presiden periode 2019-2024.
Syamsuddin mengatakan dalam sejarah kontestasi politik di Indonesia merupakan hal yang lazim jika seorang yang kalah memberikan selamat kepada pemenang.
"Ini perdebatan hampir seabad yang lalu, sekarang enggak relevan lagi," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa para politisi saat ini sering membela sikap politik mereka yang plin-plan dengan pernyataan politik itu dinamis.
"Padahal, jika politik terlampau dinamis maka para politisinya menjadi oportunis, sehingga batas antara politik dinamis dan politik oportunis pun jadi tipis," sebut Syamsuddin.
Sebelumnya, Sandi mengatakan pihaknya sudah menghormati putusan MK dan menurutnya itu merupakan tingkatan yang paling tinggi.
"Kita menghormati proses dan putusan MK dan selamat-selamat itu kan kayak budaya barat ya. Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki saat debat kemarin, kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah," ucap Sandi. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved