Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ini Kronologi Perencanaan Pembunuhan Tokoh Nasional

M Iqbal Al Machmudi
27/5/2019 18:30
Ini Kronologi Perencanaan Pembunuhan Tokoh Nasional
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal(ANTARA)

KADIV Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal membeberkan kronologi perencanaan pembunuhan empat tokoh nasional. Awal rencana pembunuhan itu dimulai pada 1 Oktober 2018, tersangka berinisial HK menerima perintah dari seseorang untuk membeli dua pucuk senjata api (senpi) laras pendek di kalibata.

HK kemudian membeli satu senpi revolver kal 38 seharga Rp50 juta dari AF pada 13 Oktober 2018. Kemudian, ia membeli lagi dari tersangka AD pada 5 Maret 2019.

"Seseorang yang dimaksud sudah diketahui identitasnya dan sedang didalami oleh pihak berwenang," kata Iqbal Hal saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Senin (27/5).

Setiap senpi diserahkan kepada eksekutor, lalu satu pucuk senpi Mayer kal 22 seharga Rp5,5 juta diserahkan ke AZ dan dua senpi rakitan laras panjang kal 22 seharga Rp15 juta dan laras pendek kal 22 seharga Rp6 juta diserahkan ke TJ.

"Selanjutnya tanggal14/3/2019, tersangka HK menerima uang Rp150 juta dan TJ mendapat bagian uang sebesar Rp25 juta dari seseorang, seseorang itu sudah kami kantongi identitasnya dan tim sedang mendalami. Tersangka TJ diminta untuk membunuh dua orang tokoh nasional, saya tidak sebutkan di depan publik. Kami TNI dan Polri sudah paham, siapa tokoh nasional tersebut," terangnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Skenario Pembunuhan 4 Tokoh Nasional

Lalu, pada tanggal 12/4/2019, HK kembali mendapatkan perintah untuk membunuh 2 tokoh nasional lainnya.

"Jadi target kelompok ini menghabisi empat nyawa tokoh nasional," ujarnya.

Pada bulan April 2019, selain ada pemufakatan untuk membunuh target tokoh nasional yang telah ditentukan, terdapat juga perintah lain melalui AZ untuk membunuh seorang pimpinan lembaga.

Akan tetapi, Iqbal tidak menyebutkan tanggal pasti perintah pembunuhan pimpinan lembaga survei tersebut.

"Lembaganya swasta, lembaga survei dan tersangka tersebut sudah beberapa kali melakukan survei rumah tokoh. Diperintahkan untuk mengeksekusi, dan tersangka tersebut IR sudah dapat Rp5 Juta," jelasnya.

Kemudian, Selasa (21/5) pekan lalu, HK membawa 1 pucuk senpi revolver taurus kal 38 beserta tim turun ke depan, bercampur dengan massa demonstrasi untuk melakukan aksinya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya