Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KETUA Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Oce Madril menilai perlu ada sanksi bagi para anggota dewan yang belum menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
"Anggota DPR yang belum lapor itu memang bisa dikatakan mereka mengabaikan kewajiban hukum yang ada di undang-undang. Ini terjadi karena memang perilaku tidak taat hukum di DPR itu sepertinya tinggi dan tampaknya itu ditoleransi partai politik, ditoleransi juga oleh pimpinan DPR," ungkap Oce, kemarin.
Tindakan abai itu terus berulang dilakukan lantaran tidak ada juga sanksi yang dite-rapkan. Menurutnya, mereka yang abai pada kewajiban seharusnya diberikan sanksi.
"Mestinya mereka yang mengabaikan kewajiban melaporkan harta kekayaan itu bisa diproses Majelis Kode Etik DPR karena mereka dianggap melanggar disiplin etik DPR," ujar Oce.
Terkait dengan pernyataan anggota DPR yang mengatakan pelaporan LHKPN dilakukan pada masa akhir tugas atau jabatan, Oce menilai hal itu sebagai salah satu contoh minimnya pemahaman anggota DPR sebagai penyelenggara negara.
"Itulah tadi, anggota DPR tidak paham kewajiban dia sebagai penyelenggara negara. UU 28/1999 itu bicara mengenai kewajiban LHKPN, itu wajib dilaporkan," imbuh Oce.
"Karena sifatnya wajib, itu harus dilakukan pada saat sebelum menjabat, pada saat menjabat, dan setelah menjabat. Jadi tiga kali, itu minimal. Nah pada saat menjabat itu, dia kan menjabat lima tahun, idealnya per tahun dia itu melapor. Nah ini yang minimal saja tidak dia lakukan, apalagi yang maksimal," sambungnya.
Oce menilai perlu ada pendidikan mendasar kepada anggota DPR ataupun parpol mengenai tugas, kewajiban, dan larangan sebagai penyelenggara negara.
Sementara itu, salah seorang caleg yakni Masinton Pasaribu menolak disebut lalai melakukan pelaporan.
Menurutnya, kekayaannya tetap akan dilaporkan karena itu merupakan tanggung jawab sebagai wakil rakyat.
Meski demikian, Masinton tetap akan mengikuti apa yang diatur undang-undang.
"Tidak ada aturan yang mengatur harus sekarang melapor LHKPN. Dilaporkan di akhir masa tugas, ya berarti kan dipersiapkan tiga bulan sebelumnya," terangnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut pihak partai sudah melakukan imbauan. Namun memang, menurutnya, LHKPN saat ini menerapkan aturan baru.
Terkait dengan aturan KPU yang tidak akan melantik petahana yang belum melaporkan LHKPN, Fadli menerangkan pihaknya akan mengikuti aturan tersebut.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menegaskan aturan LHKPN sudah jelas di undang-undang dan harus ditaati pemerintah dan DPR. Terlebih DPR sebagai pembuat undang-undang harus mengikuti aturan tersebut.
Menurut Arsul, jika memang ada keterlambatan, sebaiknya disampaikan saja kepada KPK. Namun, jangan justru membuat alasan yang aneh-aneh seperti meniadakan LHKPN dan lainnya. (*/Dro/AD/X-11)
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang mengusulkan Revisi UU MD3
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menepis kabar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (Perppu MD3) sudah disiapkan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, mengkritik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur larangan penjualan rokok secara eceran per batang.
DPR mengingatkan pemerintah agar menepati janji bonus kepada pemain dan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 usai meraih juara pada Piala AFF U19 2024.
Pimpinan TNI semestinya menjadi garda terdepan dalam menekankan profesionalitas militer serta memberi demarkasi agar militer fokus dengan fungsi pertahanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved