Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGURUS Besar Nadhatul Ulama (PBNU) marah besar atas puisi berjudul Doa yang Ditukar karya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. PBNU mengancam akan menempuh jalur hukum jika Fadli tidak segera meminta maaf langsung kepada KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
"Kalau dia minta maaf ke Mbah Moen, sudah cukup. Tapi kalau tidak, kami pertimbangkan ke hukum," ancam Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di Rakornas ke-IV NU Care-Lazisnu, Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (15/2).
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menuntut Fadli untuk segera meminta maaf kepada Mbah Moen. Fadli dituding sengaja melecehkan Mbah Moen.
Baca juga: PBNU Sarankan Fadli Zon Minta Maaf
"NU marah. Kiai sepuh dilecehkan. Tinggal minta maaf saja apa susahnya?" kecam Said.
Ia menilai Fadli tidak sopan serta tidak mencerminkan sikap orang yang beradab dan berakhlak. Apalagi hal itu diucapkan oleh Wakil Ketua DPR RI yang terpandang dan berpendidikan.
Said berharap Fadli segera sadar dan mengakui kesalahannya jika tidak mau kualat. Sebagai orang yang lebih muda, Fadli seharusnya menghormati orang tua. Terlebih Mbah Moen merupakan ulama besar, sesepuh warga NU.
"Allah itu menghormati orang yang usianya lebih dari 80 tahun. Tapi ada seorang manusia, muda, melecehkan orang tua. Orang itu beradab apa tidak?" tegas Said. (Medcom/OL-2)
UPAYA merger tiga bank BUMN syariah pada 2021 dinilai tak membuahkan hasil. Tujuan untuk menjadikan Bank Syariah Indonesia sebagai entitas syariah terbesar dunia juga dianggap sekadar angan.
PENGAMAT sekaligus guru besar FISIP Universitas Airlangga Hotman Siahaan mengungkapkan sebagian besar warga nahdlatul ulama (NU) masih cukup otonom dalam menentukan capres-cawapres
SULIT untuk menebak kecenderungan nahdliyin (warga NU) dalam Pilpres 2024. NU susah untuk dilepaskan dari politik praktis. PKB berpeluang mengambil ceruk suara
PENGAMAT politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan, menerangkan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa menjaga netralitas dalam kontestasi Pemilu 2024.
KETUA Umum Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan NU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Menurut Muhaimin Iskandar, warga Yogyakarta, khususnya warga Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Yogyakarta, bersatu padu mendukung dan memenangakan Amin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved