Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

NasDem Nilai Anies Bukan Ancaman

M Taufan SP Bustan
04/7/2018 22:34
NasDem Nilai Anies Bukan Ancaman
(MI/Ramdani)

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Jhonny G Plate menilai Anies Baswedan bukan ancaman dalam konteks kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Jika Anies ingin maju sebagai calon presiden, kata dia, harus jelas dulu partai politik pengusungnya. Sementara koalisi Joko Widodo, menurutnya, tidak mungkin menggandeng Anies.

"Koalisi Jokowi sudah ada capresnya, ya Pak Jokowi tentunya. Kalau Anies mau maju ke koalisi sebelah. Dan koalisi sebelah bentuk dulu," terang Jhonny di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).

Menurutnya, Anies tidak bisa menjadi ancaman selama belum dicalonkan oleh partai atau koalisi mana pun. "Karena itu perlu ditunggu siapa yang jadi calon. Ancamannya datang dari mana. Ancamannya akan datang dari konsep-konsep yang hebat. Karena kita butuh sandingan konsep," lanjutnya.

"Pak Jokowi udah punya konsep, perlu ada sandingan konsepnya. Ancaman akan datang dari basis elektoral. Kalau basis elektoralnya kuat ya tentu menjadi ancaman. Ya tentu terkait dengan itu kami punya pemetaan sendiri," tambah Anggota Komisi XI DPR RI itu.

Sejauh ini, kata Jhonny, Semua pesaing dalam pilpres adalah tokoh-tokoh nasional yang dianggap NasDem hebat. "Dan karenanya kita anggap itu secara serius. Kita hadapi itu tentu dengan perhitungan dan analisa yang matang," ujarnya.

Sementara Anies, secara figur dinilainya bukan sebagai pesaing. Apalagi dari hasil sejumlah lembaga survei, hanya ada dua tokoh nasional yang muncul sebagai capres, yakni Jokowi dan Prabowo Subianto. Itu pun selihnya masih sangat jauh dan Jokowi masih tertinggi. "Yang satu elektabilitas nya masih 20% yang satu 60% masih sangat jauh perbedaannya," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya