Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Pilkada Tahun Ini Lebih Dingin

M Taufan SP Bustan
28/6/2018 00:55
Pilkada Tahun Ini Lebih Dingin
(MI/ADAM DWI)

DIRETUR Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018 lebih dingin ketimbang Pilkada 2017 lalu.

Pada 2017, menurutnya, pilkada memanas karena variabel khusus yaitu Pilkada DKI yang penuh kontroversi hingga menimbulkan gerakan 411 dan 212.

“Yang jelas di Pilkada tahun ini saya melihat dan merasakan suasana permusuhan atau saling kampanye di grup-grup WA, terutama dari daerah di luar wilayah yang bersangkutan tidak ada,” terangnya Qodari kepada Media Indonesia saat ditemui di Studio 1 Metro TV di Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (27/6).

Tahun ini, ketegangan seperti itu menurut Qodari, tidak terasa lagi. “Kalau sekarang tidak terjadi pembicaraan soal Pilkada Jawa Barat dan seterusnya, jadi saya melihat tahun ini lebih adem,” jelasnya.

Pilkada Jawa Barat awalnya diprediksi akan sama panasnya dengan Pilkada DKI. Namun,  setelah berjalan terlihat berbeda karena ditunjang faktor kombinasi figur calon dan parpol.

"Figurnya sendiri tidak kontoversila seperti Ahok, maka kemudian Pilkada Jawa Barat dan Pilkada lainnya bisa menjadi dingin. Jadi yang ribut di Jawa Barat itu bukan kandidat malahan, tetapi malah soal penjabat gubernur,” ujarnya.

Qodari menambahkan, capaian hasil Pilkada tahun ini dari tingkat keamanan, merupakan awal yang baik untuk persiapan Pemilu 2019 mendatang. Paling tidak, suasana panas yang sebelumnya diprediksi sejumlah pihak, tidak terjadi.

“Semoga perhitungan suara nanti oleh KPU bisa berjalan dengan lancar dan diterima semua oleh kandidat terutama di daerah yang hasil quick qountnya beda tipis,” tandas Qodari. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya