Polri Perkuat Penyelidikan Kasus Novel

Gol/Nic/Ant/P-4
15/6/2017 07:20
Polri Perkuat Penyelidikan Kasus Novel
(Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Rikwanto -- MI/Susanto)

MABES Polri akan membantu Polda Metro Jaya dalam menangani pengusutan kasus Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiram air keras oleh dua pria tak dikenal.

“Ya, kami sudah mulai turun untuk membantu penyidik Polda Metro Jaya. Kami akan lebih intens lagi mem-back up supaya cepat terungkap,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Kendati demikian, kasus tersebut tetap ditangani oleh Polda Metro Jaya, sementara Mabes Polri hanya membantu pengusutan yang dilakukan Polda Metro. Polisi tetap berupaya mencari pelaku kasus tersebut. “Kami terus melacak pelakunya. Jangan dikatakan ini berhenti,” katanya.

Rikwanto pun mengatakan sejumlah metode investigasi pun telah dilakukan para penyidik untuk membuat kasus ini menjadi terang. “Ada dua cara metode deduktif dan induktif dari dalam dan dari luar itu kami lakukan terus. Kami mohon kesabarannya. Penyidik kami masih bekerja,” katanya.

Ketua KPK Agus Rahardjo menyambut positif rencana­nya tersebut. “Itu lebih baik, makanya saya ingin ketemu selain dari polda, juga ada Pak Kapolri,” ucap Agus.

Ia pun menegaskan bahwa KPK akan kembali mengundang tim Polda Metro Jaya untuk membahas perkembangan hasil investigasi terkait pengung­kapan kasus penyerangan terhadap Novel.

Agus pun menyatakan KPK saat ini belum mendesak dibentuknya tim pencari fakta untuk meng­ungkap penyerang Novel tersebut. “Belum, kami percaya kepada Polri dululah,” ujar Agus.

Sebelumnya, KPK juga telah mendapat dukungan dari Komnas HAM yang telah melakukan proses investigasi untuk mengungkap pelaku penyerang Novel. “Beberapa waktu lalu, kami didatangi Komnas HAM yang menyatakan mereka sudah hampir menyelesaikan proses investigasi dan akan diumumkan lebih lanjut kepada KPK. Ada temuan menarik dari Komnas HAM, baiknya Komnas HAM yang bicara seperti pelakunya ialah terlatih dan ini direncanakan dengan cukup matang,” tutur juru bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, akhir pekan lalu.

Novel Baswedan diserang dengan air keras pada Selasa (11/4) subuh ketika dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya. Novel merupakan salah satu penyidik senior KPK. Akibat kejadian ­tersebut, mata Novel mengalami cedera serius dan harus menjalani operasi di Singapura. (Gol/Nic/Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya