Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MABES Polri akan membantu Polda Metro Jaya dalam menangani pengusutan kasus Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiram air keras oleh dua pria tidak dikenal.
"Ya kami sudah mulai turun untuk membantu penyidik Polda Metro Jaya, kami akan lebih intens lagi mem back up supaya cepat terungkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/6).
Kendati demikian, kasus tersebut tetap ditangani oleh Polda Metro Jaya. Sementara Mabes Polri hanya membantu pengusutan yang dilakukan Polda Metro. Polisi tetap berupaya mencari pelaku kasus tersebut. "Kami terus melacak pelakunya. Jangan dikatakan ini berhenti," katanya.
Penanganan kasus ini dinilai banyak pihak sangat lamban. Novel yang sedang menangani kasus megakorupsi KTP elektronik yang diduga melibatkan pejabat tinggi negara baik di pemerintahan dan di DPR RI itu disiram air keras oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor, pada pagi hari, Selasa (11/4) seusai dia menunaikan salat subuh di lingkungan kompleks perumahannya. Praktis sudah dua bulan lebih kasus Novel ini belum menunjukkan titik terang.
Rikwanto menegaskan bahwa sejumlah metode investigasi pun telah dilakukan para penyidik untuk membuat kasus ini menjadi terang. "Ada dua cara metode deduktif dan induktif dari dalam dan dari luar itu kami lakukan terus. Kami mohon kesabarannya, penyidik kami masih bekerja," katanya.
Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara itu pelaku melarikan diri. Novel hingga saat ini masih dirawat di salah satu rumah sakit Singapura.
Petugas kepolisian sempat mengamankan empat orang yang dicurigai terlibat kekerasan terhadap Novel berinisial M, H, AL dan N alias N. Namun polisi melepaskan keempat orang itu karena tidak cukup bukti terlibat aksi teror kepada penyidik senior KPK tersebut.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan media internasional Time di Singapura, Novel mengaku heran dengan perkembangan penyelidikan kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya.
"Saya sebenarnya telah menerima informasi bahwa seorang jenderal kepolisian—level tinggi dari jajaran kepolisian—terlibat. Awalnya, saya bilang itu informasi yang bisa jadi salah. Namun, kini sudah dua bulan lamanya dan kasus saya tak juga menemukan titik terang. Saya katakan, perasaan saya bahwa informasi itu bisa saja benar,” kata Novel Baswedan, seperti dikutip Time, Selasa (13/6).(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved