Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PARTAI Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo untuk kembali menjadi presiden periode 2019-2024.
“Hari ini, Senin 12 Juni 2017, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menyatakan dukungan kepada Ir Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden RI 2019 yang akan datang,” ujar Ketua Umum PKPI Hendropriyono dalam acara deklarasi dukungan PKPI untuk Jokowi sebagai presiden 2019-2024 di Kantor DPP PKPI, Jakarta, Senin (11/6).
Hendropriyono mengemukakan dukungan itu diberikan dan akan segera ditindaklanjuti dalam berbagai langkah strategis dan taktis, sesuai dengan kebijakan organisasi. PKPI berpendapat bangsa dan negara RI masih memerlukan sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia di periode kedua.
PKPI percaya Jokowi merupakan sosok pemimpin yang mampu menerjemahkan amanat konstitusi ke dalam program-program konkret yang langsung dirasakan rakyat jelata.
“Ia telah menerjemahkan amanat, ‘melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia’ dengan kebijakan Indonesia sentris, yakni membangun seluruh daerah terutama di daerah luar Jawa yang jauh tertinggal dari pusat pemerintahan,” tutur Hendropriyono.
Selain itu, PKPI memandang Jokowi telah membuktikan mampu membangun infrastruktur, melakukan terobosan dengan menyamakan harga BBM di 12 daerah terpencil dengan harganya di Pulau Jawa. Gerbang perbatasan pun mendapatkan perbaikan besar-besaran sehingga terlihat jauh lebih indah dan teratur ketimbang negara tetangga.
Masyarakat internasional juga menaruh kepercayaan kepada pemerintahan Jokowi. Hal itu terbukti dari lembaga pemeringkat S&P yang telah menaikkan peringkat Indonesia dalam kelompok investment grade.
Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting memperlihatkan 58% masyarakat cukup puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Bukan hanya itu, tingkat keterpilihan atau elektabilitas Presiden Joko Widodo juga berada pada angka 53,7%.
Angka itu, menurut Hendropriyono, memperlihatkan betapa serangan politik yang bertubi-tubi kepada Presiden Jokowi terutama terkait dengan pilkada DKI Jakarta tidak berdampak signifikan terhadap kepercayaan rakyat Indonesia kepadanya. (Ant/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved