Pesawat Sukhoi dan Boeing Intai Disiagakan di Kaltara

Victor Ratu
12/6/2017 09:06
Pesawat Sukhoi dan Boeing Intai Disiagakan di Kaltara
(ANTARA FOTO/Siswowidodo)

MENGANTISIPASI masuknya kelompok afiliasi Islamic State (IS) dari Filipina melalui perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan Filipina, TNI Angkatan Udara menyiagakan satu pesawat tempur jenis Sukhoi di Pangkalan Udara (Lanud) Tipe B Tarakan, Kalimantan Utara.

Komandan Lanud (Danlanud) Tipe B Tarakan, Kolonel Penerbang Didik Kristyanto mengungkapkan, selain menyiagakan pesawat tempur Sukhoi di Apron Lanud Tarakan, pesawat intai Boeing melakukan pengawasan dan patroli udara secara rutin di wilayah perairan perbatasan Kaltara.

"Pesawat Sukhoi di datangkan dari Makassar ke Tarakan dan disiagakan selama seminggu untuk mantau perbatasan diwilayah Kaltara. Meski dibekali dengan persenjataan lengkap, Sukhoi akan tetap mengikuti prosedur Khususnya untuk menembak pesawat asing dan kelompok radikal yang masuk ke Kaltara. Semua harus menunggu intruski dari Presiden dan Panglima TNI," ungkapnya, Senin (12/6).

Dijelaskannya,kedatangan pesawat tempur Sukhoi dan Boeing intai merupakan bagian dari Operasi Badik Kilat 2017. Pesawat Boeing Intai telah melakukan pengintaian sejak dua hari lalu di perairan Ambalat dengan mengambil gambar dari udara.

"Hasilnya belum ada di temukan tanda-tanda pergerakan masuknya kelompok radikal ke perbatasan di wilayah Kaltara," jelasnya.

Sementara itu untuk pengamanan perbatasan dengan status siaga I,ribuan pasukan TNI dan Polri terus disiagakan dan disebar kesejumlah titik rawan masuknya militan IS yang terus digempur tentara Filipina.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Ferial Fachroni mengungkapkan sekitar 3.000 personel dari pasukan gabungan TNI-Polri dan sejumlah alusista disebar di darat, laut dan udara menjaga batas Negara.

"Kita saat ini siaga satu terhadap masuknya IS ke perbatasan, selain ribuan pasukan bersenjata lengkap, TNI AL juga mengirimkan empat KRI yakni KRI Pulau Ruput, KRI Sidat, KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Rencong yang berpatroli di sekitar perbatasan tiga negara, Indonesia-Filipina-Malaysia," pungkasnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya