Polisi Tunggu Red Notice Rizieq

KAPOLDA Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyampaikan penerbitan red notice terhadap tersangka kasus dugaan chat berkonten pornografi Rizieq Shihab menjadi wewenang Interpol sepenuhnya. Jika pengajuan red notice ditolak, pihak kepolisian bisa melakukan upaya kerja sama dengan kepolisian Arab Saudi.

“Kan sudah ada kerja sama dengan kepolisian Arab waktu Raja Salman datang. Itu nanti akan kita bicarakan tingkat police to police,” kata Iriawan di Cikarang, Bekasi.

Hingga kemarin, polisi belum berencana menjemput paksa Rizieq di Arab Saudi. Iriawan meyakini Rizieq akan kembali dan menunjukkan sikapnya sebagai warga negara Indonesia yang baik.

Hari ini, penyidik Polda Metro Jaya bersama Kejaksaan Agung berencana menggelar ekspose di Kejaksaan Agung. Ekspose bertujuan untuk menunjukkan bahwa polisi menangani kasus tersebut secara profesional berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang ada.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu menegaskan polisi tidak merekayasa kasus pornografi yang diduga melibatkan Firza Husein dan Rizieq Shihab itu.

“Kami sulit merekayasa, sulit. Saksi ahli (yang sudah diperiksa) banyak, ada 13, ada periksa profesor. Bagaimana mau rekayasa?” tegas Iriawan.

Penyidik Cyber Crime Polda Metro Jaya kembali memanggil Fatimah alias Kak Emma, kemarin, untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Namun, ia tidak hadir dengan alasan sakit.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, ada keterangan tambahan yang dibutuhkan dari Fatimah sebagai saksi. Hal itu disebabkan Fatimah yang mengetahui hubungan antara Firza dan Rizieq. “Curhatnya Firza kan ke Kak Emma, jadi saksi tahu betul.”

Firza dijadwalkan dipe­riksa hari ini. Namun, ia telah memberitahukan tidak bisa hadir dengan alasan kesehatan.

Selanjutnya, penyidik Cyber Crime Polda Metro Jaya merencanakan pemeriksaan terhadap Firza pada Senin pekan depan dan Fatimah pada hari berikutnya. (Nic/P-1)