Fahri Minta Sohibul Diganti, PKS: Komentar Boleh

Renatha Swasthy
06/6/2017 14:15
Fahri Minta Sohibul Diganti, PKS: Komentar Boleh
(ANTARA/Wahyu Putyro A)

WAKIL Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi santai pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang meminta Presiden PKS Sohibul Iman diganti. Keputusan partai tidak berubah dan tidak akan mengganti Sohibul sampai pemilihan berikutnya.

"Di alam demokrasi semua punya komentar pak Fahri punya komentar boleh," kata Mardani di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/6).

Mardani bilang, komentar Fahri tak perlu ditanggapi berlebihan sebab dalam AD/ART partai Fahri bukan lagi anggota PKS. Partai juga sudah mengirim surat pada pimpinan DPR untuk segera mengganti Fahri sebagai Wakil Ketua DPR.

Dia tak menampik dalam partai memang ada perbedaan pandangan soal kepemimpinan antara Sohibul Iman dan Anis Matta, tapi kata dia itu wajar. Toh ketika sudah dipilih maka semua harus menghormati dan taat.

Begitupula saat Sohibul saat ini sudah memimpin partai. Keputusan itu kata dia tidak bisa diganti.

"Kalau diminta kader bisa jadi, tapi majelis syuronya, pemilihannya sudah selesai di 2015, nanti di 2020," tambah dia.

Mardani juga yakin, Anis bukan orang yang akan merusak partai dengan masuk sebagai presiden partai di tengah-tengah masa kepemimpinan Sohibul.

"Saya kenal pak Anis, saya wasekjen lama. pak Anis yang yang dewasa tidak akan merusak dari dalam. Pak Anis selalu hadir dalam majelis syuro dan komentar yang baik," pungkas dia.

Sebelumnya, Fahri Hamzah meminta Sohibul Iman dicopot dari jabatannya sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Fahri menilai bekas Wakil Ketua DPR RI itu tak layak menjadi pimpinan PKS.

Fahri mengaku telah menyampaikan keinginannya itu ke Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufrie.

"Saya mengusulkan kepada Ketua Majelis Syuro agar Presiden partainya diganti. Enggak bagus orang itu," kata Fahri usai menghadiri buka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPR Setya Novanto, Jakarta, Senin (5/5). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya