Bermedia Sosial Perlu Etika

Dero Iqbal Mahendra
05/6/2017 22:55
Bermedia Sosial Perlu Etika
(thinkstock)

KETUA umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan kesepahamannya dengan fatwa tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial yang dikeluarkan oleh MUI. Menurutnya meski dalam Islam sosial media merupakan fenomena baru, tapi masih bisa dipandang dari sisi hubungan antarmanusia.

Haedar menjelaskan, Islam memiliki beberapa prinsip dasar dalam hubungan antarmanusia. Di antaranya, yang pertama, dalam hubungan tersebut tidak boleh menjauhkan seseorang dari Tuhannya. Kedua, tidak boleh menimbulkan kerusakan dalam hal apa pun, termasuk hubungan sesama manusia yang beragam.

Prinsip ketiga, tidak boleh menyebar fitnah sebab fitnah itu bisa dikatakan sama dengan membunuh. Juga hal lainnya seperti tidak boleh berghibah atau mencerca, membicarakan orang lain yang buruk, terakhir adalah menjaga ujaran yang baik.

"Yakni ujaran yang tidak membawa permusuhan, tetapi ujaran yang baik dan menciptakan perdamaian serta saling percaya. Oleh sebab itu berdasar dari itu perlu adanya etika dalam bermedia sosial agar tetap beradab," terang Haedar di Jakarta, Senin (5/6).

Menurut Haedar baik adanya fatwa dari MUI maupun tuntunan etika, Muhammadiyah berpandangan hal yang sama agar masyarakat sebagai bangsa yang beragama tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keberadaban.

Senada, Menteri Agama Lukman Hakim Sifuddin menyebut media sosial harus diarahkan untuk saling mencerahan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih beradab dan bukan justru malah sebaliknya.

Media sosial bukan untuk digunakan sebagai sarana saling menghujat, saling memaki, saling memfitnah hingga saling memisahkan antar kelompok dan masyarakat, bahkan saling meneglasikan atau saling meniadakan.

"Bahkan ada orang bersosial media berbeda pandangan dan akhirnya diselesaikan dengan cara kekerasan adu fisik di tempat terbuka. Itu sesuatu yang tidak tepat dalam menggunaka sosial media," ujar Lukman.

Sehingga menurutnya himbauan yang disampaikan MUI tersebut sangat kontekstual dengan apa yang menjadi persoalan saat ini. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya