Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEHADIRAN Kehadiran Pancasila sebagai ideologi bangsa semakin pudar. Keadaan ini diakibatkan beberapa hal.
"Karena tidak dituturkan dari generasi ke generasi dengan baik," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam pesan singkatnya, Senin (5/6).
Tak ada lagi yang bercerita tentang Pancasila karena negara juga kekurangan tokoh teladan. Masalah kompleks juga terjadi lantaran pembangunan tak maksimal.
"Masih menyisakan kemiskinan, ketidakadilan, kerusakan lingkungan fisik, sosial dan budaya," imbuh Tjahjo.
Hal itu diperparah dengan dekadensi moral atau penurunan nilai seputar norma kehidupan di masyarakat. Ujungnya paham seperti radikalisme dan individualisme ikut memudarkan ideologi bangsa.
Bibit intoleransi berkembang subur di ladang tanpa tuan. Politikus PDI-P ini menyebut Indonesia tanpa Pancasila jelas kehilangan jati diri.
Negara mengarah kepada perpecahan. Kondisi ini merongrong kedaulatan Indonesia. Solusinya, kata Tjahjo, gerak cepat menanamkan Pancasila ke generasi muda. Bukan dengan pemaksaan.
"Dengan menggunakan cara-cara andragogi yang membuat peserta menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Pancasila perlu diajarkan secara kontekstual. Tidak sekedar hafalan," kata Tjahjo.
Terakhir, masyarakat perlu waspada dengan kelompok-kelompok tertentu. Bisa jadi, mereka adalah kepanjangan tangan dari negara oportunis yang mencoba menggerogoti Pancasila.
Bangsa-bangsa tersebut yang paling diuntungkan jika nantinya Indonesia tak patuh kepada Pancasila. Pasalnya, mereka bisa mudah memburu sumber daya alam (SDA) negeri ini.
"Bangsa-bangsa tersebut pasti berkolaborasi dengan kelompok-kelompok kepentingan yang oportunis di dalam negeri, yang menggunakan berbagai atribut," pungkas Tjahjo. (MTVN/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved