Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat kebaragaman yang dipersatukan oleh nilai-nilai luhur Pancasila, bingkai Bineka Tunggal Ika, dan UUD 1945.
Saat berpidato di upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang bertempat di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Presiden mengatakan peringatan dilaksanakan untuk semakin meneguhkan komitmen seluruh komponen bangsa Indonesia agar lebih mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat keberagaman, takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis (1/6).
"Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman, dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa lokal, adat istiadat, agama, kepercayaan, serta golongan, bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Bineka Tunggal Ika kita, Indonesia," ujarnya.
Namun Kepala Negara mengingatkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara selalu mengalami tantangan. Kebinekaan Indonesia selalu diuji karena ada pandangan dan tindakan yang mengancamnya.
Presiden Jokowi menyebut ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Sikap antitoleransi itu, kata dia, diperparah oleh penggunaan media sosial, berita bohong, dan ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Ia pun mengingatkan terkait pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme dan konflik sosial, yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara.
"Dengan pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bineka Tunggal Ika kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut," ujarnya.
Kepala Negara menjelaskan, Pancasila merupakan hasil dari rangkaian proses yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan oleh Ir Soekarno, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, dan rumusan final tanggal 18 Agustus 1945.
"Pancasila adalah jiwa besar para founding fathers kita, para ulama, tokoh agama, serta para pejuang kemerdekaan dari seluruh Indonesia sehingga bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita," kata Presiden.
Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, yang pertama kali sejak ditetapkan di Jakarta pada 1 Juni 2016, di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri dimulai pukul 7.50 WIB. Presiden selaku inspektur upacara memasuki tempat utama upacara pukul 08.00.
Upacara tersebut diisi dengan serangkaian agenda, di antaranya pembacaan teks Pancasila oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan. Pembacaan Kepres tentang penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, dan pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Ketua DPR Setya Novanto.
Hadir dalam kempatan ini, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet, mantan Waprse Tri Sutriso, mantan Wapres Boediono, toko agama dan masyarakat.
Presiden menyampaikan penghormatan kepada keluarga para pejuang, perumus Pancasila, keluarga mantan Presiden Soekarno, keluarga mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta, keluarga Rajiman Wedyodiningrat, keluarga Muahammad Yamin, serta keluarga Soepomo. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved