Pastikan Lebaran dan Mudik Lancar

Rudy Polycarpus
30/5/2017 06:06
Pastikan Lebaran dan Mudik Lancar
(Grafis/MI)

SEGALA kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga prosesi mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H harus dipersiapkan dengan baik. Begitu pula dengan kelancaran mudik Lebaran 2017 yang mesti dipastikan.
Hal itu meliputi seluruh moda transportasi, stok bahan bakar minyak (BBM), dan harga-harga bahan pokok agar mudah dijangkau masyarakat.

Presiden Joko Widodo menekankan hal itu saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin. “Semuanya agar betul-betul dikontrol di lapangan. Dicek agar kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan itu tidak terjadi,” ujar Presiden.

Presiden juga menekankan agar aspek keamanan saat perayaan Idul Fitri terus dijaga. “Yang berkaitan dengan keamanan, stabilitas keamanan. Kita ingin memasuki nantinya di Hari Idul Fitri, rasa aman masyarakat itu harus ada. Kemudian juga, hati-hati terhadap ancaman, terutama terorisme,” tegas Kepala Negara.

Jika masih ada sejumlah kekurangan dalam menjamin kelancaran perayaan Lebaran, sudah sepatutnya hal itu secepatnya dibenahi. Apalagi, menurut Presiden, masih ada cukup waktu sebelum Lebaran tiba.

Rapat kabinet paripurna dimulai pukul 15.45 WIB. Rapat yang dihadiri Wapres M Jusuf Kalla itu juga membahas upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Seusai rapat, Presiden Jokowi bersama menteri dan pejabat setingkat menteri terkait melakukan buka puasa bersama.

Rapat tersebut merupakan lanjutan dari rapat kabinet yang pernah digelar sebelumnya pada awal April 2017. Saat itu, Presiden Jokowi meminta agar persiapan menghadapi Idul Fitri 1438 Hijriah lebih baik.

Operasi pasar
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan ­Enggartiasto Lukita menyebutkan, dengan kondisi ketersediaan dan harga pangan yang terkendali pada masa Ramadan kali ini, tidak perlu ada operasi pasar sebagaimana selalu dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Operasi pasar, menurut Enggar, tidak perlu ada setidaknya hingga Idul Adha. Pasalnya, Kementerian Perdagangan bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah adanya fluktuasi harga.

“Tidak usah operasi pasar karena kita semua sudah penetrasi ke sana. Akan tetapi, kalau memang nanti ada persoalan, itu bisa dilakukan,” ujar Enggartiasto di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, seluruh pihak terkait telah melakukan berbagai upaya jauh sebelum Ramadan tiba untuk menyelesaikan persoalan pasokan dan harga pangan yang kerap terulang.

Hal itu, misalnya, dilakukan dengan pembentukan Gerakan Stabilisasi Pangan bersama Perum Bulog serta pembentukan Satgas Pangan berkoordinasi dengan Polri dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk memastikan stok dan harga pangan tetap terjaga.

Komentar senada dikemukakan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso. Karyawan mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya operasi pasar dilakukan dengan kondisi bak memadamkan kebakaran, spontanitas, dan terburu-buru.

Sebaliknya, saat ini operasi pasar tidak perlu lagi dilakukan karena Bulog telah memiliki 18 ribu gerai Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh Tanah Air. Melalui RPK yang dikelola masyarakat itulah, Bulog mengirimkan stok bahan pangan untuk kemudian dijual dengan harga acuan yang telah ditetapkan pemerintah. (Pra/LN/RF/Ant/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya