Wiranto: Siapa pun tidak akan Dibiarkan Hancurkan NKRI

Iwan J Kurniawan dari Rusia
23/5/2017 18:53
Wiranto: Siapa pun tidak akan Dibiarkan Hancurkan NKRI
(MI/Iwan J Kurniawan)

PEMERINTAH tidak akan main-main dan membiarkan siapa pun yang ingin merongrong dan menghancurkan keutuhan NKRI. Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto saat berdiskusi bersama warga negara Indonesia (WNI) dan mahasiswa di Moskow, Federasi Rusia, Senin (22/5) malam.

Ia menanggapi persoalan organisasi keagamaan yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dan UUD 45. "Saya sudah mengawal empat Presiden. Namun, saya melihat ada sesuatu yang mencolok dari Presiden Jokowi, yaitu dari segi lingkungan dan kinerja," papar pendiri Partai Hanura itu seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Iwan J Kurniawan dari Moskow, Rusia.

Pada kesempatan itu, Wiranto pun memberikan tiga wejangan penting kepada WNI dan mahasiswa. Pertama, perlunya rasa memiliki Indonesia. Kedua, wajib bela negara, dan terakhir adalah wajib introspeksi diri.

"Kita dilahirkan dari Indonesia. Menyusu ibu Indonesia. Makan serba-Indonesia. Postur tubuh Indonesia. Untuk istri ya silakan. Bila nikah dengan orang lain maka harus ditarik ke Indonesia," tawanya, memecah keseriusan diskusi.

Terkait persoalan keadilan sosial bagi warga. Terutama, membangun Indonesia dari pinggir atau batas negeri, Wiranto optimistis. Baginya, persoalan-persoalan di perbatasan juga menjadi upaya pemerintah. Apalagi, aksi penyelundupan dan terorisme juga telah memanfaatkan jalur-jalur tikus untuk masuk ke Tanah Air.

Pembangunan dari pinggir itu mutlak untuk keadilan. "Saya mengusulkan untuk pemindahan basis militer ke pinggiran dan tidak di Jawa. Ibarat durian, pohonnya keras dan disentuh sakit. Bila satuan militer dipindahkan maka ada klaster baru sehingga ekonomipun tumbuh secara baik," cetusnya.

Wiranto, lebih lanjut, mengatakan bahwa sekeras apapun usaha Presiden Jokowi. Namun, tidak ditunjang dengan persatuan dan kesatuan maka terasa sulit. "Kedaulatan ingin dirongrong dan ideologi Pancasila akan diganti. Maka jawabannya adalah bubarin organisasi yang bertentangan dengan ideologi negara," lanjutnya.

Diskusi pun berlangsung alot. WNI dan mahasiswa yang hadir pun tampak antusias. Mereka makan malam dan foto bersama Wiranto. Sebuah diskusi penting demi menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya