Aksi Intoleransi Munculkan Adu Domba

Gol/P-1
23/5/2017 06:59
Aksi Intoleransi Munculkan Adu Domba
(Pengamat Militer dan Intelejen Susaningtyas Nefo Handayani Kertoparti -- MI/Susanto)

PUBLIK telah melihat dan bisa merasakan bahwa intoleransi mulai menjamur di Tanah Air.

Ancaman tersebut cenderung bersifat nonmiliter atau disebut sebagai proxy war.

"Ketika ancaman itu masuk ke tataran nilai, kita tentu tidak sadar kita sudah berada pada kondisi yang mungkin diadu domba," ujar pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati di Wisma Antara, Jakarta, kemarin.

Susaningtyas menyampaikan hal itu di sela-sela diskusi bertema Mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud kebangkitan nasional.

Ia mengimbau masyarakat senantiasa mewaspadai indikasi adu domba dalam menjalankan kehidupan berbangsa.

Bila bangsa Indonesia terus berada pada kondisi perpecahan, dikhawatirkan negara-negara lain bakal mengambil kesempatan dan masuk untuk menguasai energi dan sumber daya.

Susaningtyas berharap semua elemen jangan membiarkan bangsa berada pada posisi yang rapuh itu.

Firman Jaya Daeli selaku mantan anggota Pansus UU Pertahanan Negara DPR menambahkan, tujuan nasional berbangsa dan bernegara sejatinya telah tertuang dalam NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Ini ialah milik bersama. Di dalam wadah Indonesia Raya itulah semua suku, agama, profesi, golongan apa pun yang berbeda menjadi sesuatu yang dijaga dan dilindungi Pancasila."

Menurut Firman, dalam beberapa kasus ada kepala daerah atau pimpinan lembaga negara yang memiliki otoritas politik, tapi sulit mengeluarkan keputusan yang berefek pada kehidupan bernegara.

"Karena pada tingkat ideo-logis doktrin memang dasar kita Pancasila, tapi pada tingkat praktis justru mengalami kerumitan. Nah, inilah yang menjadi persoalan serius. Sebaiknya kita tetap mempertahankan NKRI, tapi perspektif NKRI itu ialah sebuah NKRI sebagai Indonesia," ujarnya.

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI periode 2011-2013 Laksda (Purn) Soleman B Ponto mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama merawat NKRI.

Perubahan tidak melulu dipahami mengganti sesuatu yang sudah ada dengan hal baru.

"Tapi bisa dilakukan dengan melengkapi atau mengurangi atau menyempurnakan. Untuk menjaga Indonesia tidak tercerai-berai kita hanya butuh satu hal, yaitu integritas." (Gol/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya