Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan kembali perlunya komitmen seluruh anak bangsa untuk menangkal ideologi anti-Pancasila yang memanfaatkan sistem demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Seusai membuka Rakorsus Persiapan Verifikasi dan Pengelolaan Dana Partai di Jakarta, kemarin, Surya menilai era reformasi yang telah 19 tahun berjalan masih jauh dari tujuan awal. Indikasinya, praktik kolusi, kolusi, dan nepotisme masih marak. Belum lagi munculnya ideologi anti-Pancasila yang memanfaatkan sistem demokrasi. ‘’Kebebasan berpendapat yang ada saat ini justru disalahgunakan untuk melawan nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan,’’ tandasnya.
Karena itu, imbuh Surya, dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk tidak hanya menuntut hak sebagai warga negara, tetapi juga melakukan kewajiban menjaga utuh semangat kebangsaan. Negara juga harus hadir untuk melawan siapa pun yang ingin mengganti ideologi Pancasila.
Surya menilai sikap Presiden Joko Widodo yang memerintahkan untuk menggebuk paham yang keluar dari ideologi Pancasila dan NKRI sebagai langkah yang tepat. Ia merasa hal itu bukanlah sikap otoriter, melainkan ketegasan pemerintah untuk menjamin keutuhan bangsa.
“Butuh keteladanan yang dimulai dari elite, kepala negara, kalau salah, gebuk itu bagus. NasDem katakan gebuk lebih keras tidak apa-apa yang pasti sesuai koridor hukum,” tegasnya.
Surya meminta kader NasDem berada di garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. “Kita boleh berkompromi, tetapi tidak menyangkut hidup mati dan tegaknya Indonesia yang kita cintai,” seru Surya.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi, menganggap perlunya Presiden Jokowi melakukan konsolidasi politik untuk mengakhiri kegaduhan. Sebelumnya, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin juga mengusulkan dialog nasional.
‘’Konsolidasi akan efektif selama menyasar elite politik, kaum ulama dan tokoh-tokoh agama, serta arus bawah. Apa pun yang diambil tidak masalah. Apa itu dalam bentuk dialig nasional ataupun cara lainnya,’’ tutur Airlangga.
Pengamat politik Universitas Padjadjaran Muradi pun sepakat dengan konsolidasi politik. ‘’Konsolidasi itu perlu dilakukan supaya tidak gaduh. Pemilu 2019 itu enggak lama lagi lho. Stabilitas harus dijaga.’’ (Nyu/Deo/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved