Sandi Korupsi Bermetamorfosis

Cah/P-5
18/5/2017 08:28
Sandi Korupsi Bermetamorfosis
(Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kiri) menerima buku dari penulis Sabir Laluhu yang berjudul "Metemorfosis Sandi Komunikasi Korupsi" ketika acara diskusi Sarasehan Pustaka di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (17/5). -- MI/Rommy Pujianto)

TEPAT pada Hari Buku Nasional, jurnalis jebolan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sabir Laluhu meluncurkan buku berjudul Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi. Sandi-sandi korupsi terus berubah dan lahir atas kesepakatan pelaku korupsi untuk mengelabui penegak hukum.

“Terdapat berbagai sandi yang dipergunakan para pelaku korupsi yang tentu saja sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Itu seperti apel washington yang bermakna uang dolar Amerika dan apel malang berarti uang rupiah,” terang Sabir dalam sambutan bedah buku tersebut di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Pada kesempatan itu hadir Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, juru bicara KPK Febri Diansyah, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva, dan Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali.

Selain untuk mengelabui penegak hukum, sambung Sabir, penggunaan sandi juga merujuk pada makna orang atau jabatan tertentu. Misalnya, pada kasus suap pengurusan anggaran dan korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama yang menggunakan istilah santri, murtad, imam, kiai, hingga pengajian.

“Tentu masih banyak lagi sandi-sandi yang lainnya untuk memaknai uang atau hal lain yang unik dan berkaitan dengan perkara dan penggunannya,” paparnya.

Buku setebal 686 halaman itu dibangun selama dua tahun. Namun, tidak semua sandi bisa diungkap karena faktor keterbatasan. Sabir berharap buku itu bermanfaat bagi yang ingin memahami seluk beluk korupsi.

Staf khusus Presiden bidang komunikasi, Johan Budi dalam kata pengantarnya, menyatakan buku hasil karya Sabir ialah sebuah catatan yang terekam dari penulis yang merupakan jurnalis senior di KPK.

“Saya kenal Sabir ketika meliput di KPK. Tulisan ini meski ringan dibacanya, namun dipenuhi informasi-informasi yang mendalam,” ujar Johan. (Cah/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya