Barter Sukhoi dengan Hasil Perkebunan Dimatangkan

Pra/P-4
18/5/2017 08:10
Barter Sukhoi dengan Hasil Perkebunan Dimatangkan
(Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (kanan) dan Jaksa Agung RI H.M. Prasetyo, memberikan keterangan kepada wartawan seusai menandatangani Nota Kesepakatan di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (17/5). -- MI/Ramdani)

KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) menunjuk Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk mendampingi proses kesepakatan kerja sama dengan Rusia dalam hal transaksi imbal dagang Sukhoi.

Pemerintah Indonesia tertarik mendatangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) asal Rusia, berupa pesawat tempur Sukhoi. Sementara itu, pihak Rusia diketahui berminat dengan produk karet asal Indonesia.

Terkait dengan produk apa yang akan diimbaldagangkan Indonesia, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan hal itulah yang saat ini sedang dimatangkan bersama dengan Kejagung.

“Jenisnya apa, itu yang menjadi bagian dari pembicaraan. Bisa karet, bisa teh, kopi. Kami tidak memberikan daftar kepada mereka. Ini terbuka. Berapa lama pro­sesnya, itu tergantung. Kalau bisa sesegera mungkin,” papar Enggartiasto di Kantor Kemendag, Jakarta, kemarin.

Dalam hal itu, Kemendag juga telah menunjuk Perusahaan Perdagangan Indonesia sebagai perusahaan negara yang mewakili transaksi dengan pihak Rusia.

“Kami menunjuk BUMN, PPI, untuk mewakili. Karena Rusia juga menunjuk BUMN mereka, Rostec, jadi kita juga. Mereka yang nanti akan melakukan transaksi dagang dari sisi kita,” terang Enggar.

Enggar mengaku kerja sama dengan Kejagung sangat dibutuhkan untuk mengawal kebijakan tersebut. “Ini tonggak sejarah baru,” ujarnya.

Penununjukan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman terkait dengan kerja sama dan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penanganan dan permasalahan hukum.

Dalam aturan itu juga disebutkan, barang ekspor Indonesia untuk pemenuhan kewajiban imbal dagang hanya komoditas nonmigas.

Dalam kesempatan yang sama, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo berharap nota kesepahaman yang baru saja disepakati kedua pihak dapat membantu setiap langkah dan kebijakan yang diambil Kemendag.

“Kita tahu betapa beratnya tugas Kemendag. Namun, tentu tidak ada pilih­an, kita lakukan semuanya, kerja keras guna memenuhi ekspektasi masyarakat. Dengan demikian, kepentingan nasional guna memenuhi ke­sejahteraan masyarakat tercapai,” ujar Prasetyo. (Pra/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya