Pentingnya Infrastruktur Gerakkan Ekonomi

Pol/Nur/P-2
18/5/2017 07:03
Pentingnya Infrastruktur Gerakkan Ekonomi
(Presiden Joko Widodo (tengah kanan) menyampaikan arahan saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5). -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasar)

PRESIDEN Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi dari berbagai media massa nasional di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Presiden menilai penting pembangunan infrastruktur untuk mengge­rakkan ekonomi daerah.

Salah satu pembangunan tersebut yakni dengan memberikan tempat buat kapal-kapal sedang bersandar di pelabuhan yang ada di Tanah Air. Menurut dia, itu akan memancing datangnya pedagang ke Indonesia.
Kedatangannya itu tentu untuk membeli barang-barang seperti rempah-rempah dalam jumlah yang besar, sebab barang yang dulu tidak bisa terkirim dengan baik sekarang bisa secara rutin.

“Hal seperti ini yang juga perlu dibaca. Infrastruktur apa pun itu bisa menggerakkan ekonomi daerah,” kata Presiden.

Selain itu, menurut Presiden, petani bisa menjual produknya dengan jadwal dan rutinitas yang berakumulasi. Contohnya paling ekstrem ialah trans-Papua. Trans-Papua yang dibangun di Wamena, Nduga, Agas, dan Mamuju, itu akan membuat harga-harga di daerah pegunung­an menurun. Apalagi, truk yang mengangkut barang tersebut sudah bisa lewat di jalur trans-Papua.

“Jalan tersebut hanya 287 kilometer. Namun, medannya sangat berat sekali. Jalan tersebut juga sangat tinggi karena berada di atas gunung dan memiliki turunan dan naikan yang cukup curam. Saya kira seperti itu harus diketahui rakyat, pembangunan infrastruktur itu hal yang basic sekali dan semua negara semua mengerjakan hal yang sama dengan apa yang kita kerjakan,” ujar Presiden.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sudah menyampaikan kepada menteri untuk tak ingin kehilangan fokus dalam mengerjakan berbagai proyek infrastruktur sehingga konsentrasi anggar­an memang berada pada infrastruktur itu.

Presiden juga memastikan stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan dalam kondisi baik-baik saja. Kondisi itu harus terus dijaga karena pembangunan membutuhkan stabilitas yang baik.

Presiden mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02% pada 2016. Bagi negara lain, angka tersebut merupakan prestasi yang sangat baik. “Namun, bagi kita ya baik,” kata Jokowi.

Presiden pun mengakui Indonesia berada di posisi nomor tiga dalam negara-negara anggota G-20. “Harus disebutkan di antara negara G-20,” kata Jokowi sambil tersenyum yang disambut senyum para pemimpin redaksi.

Presiden meminta semua pihak agar membantu memberi penjelasan yang benar tentang kondisi negara kita sehingga pembangunan tidak terganggu. “Stabilitas keamanan dan politik tidak ada masalah,” kata Jokowi. (Pol/Nur/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya