Jimly: Jangan Mengorganisir Kebencian

Astri Novaria
17/5/2017 16:23
Jimly: Jangan Mengorganisir Kebencian
(Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie . MI/RAMDANI)

SITUASI politik di Tanah Air masih terus menghangat akhir-akhir ini. Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie menyoroti pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang meminta semua pihak mengakhiri 'gesekan'. Jimly pun meminta seluruh warga Indonesia merajut kerukunan.

"Yang harus kita jaga adalah kerukunan hidup berbangsa. Pancasila dan UUD 1945 merupakan kesepakatan tertinggi kita sebagai bangsa. Jangan dikhianati, kalau ada jalan pikiran yang tidak cocok dengan itu harus menyesuaikan diri dengan kesepakatan umum," ujar Jimly di Wisma Elang Laut, Jakarta, Rabu (17/5).

Lebih lanjut kata dia, pihak yang mempunyai pendapat berbeda itu wajar saja namun apabila pendapatnya itu diorganisir menjadi suatu organisasi, ia menegaskan dengan syarat tidak boleh bertentangan dengan kesepakatan tertinggi yakni Pancasila dan UUD 1945.

"Tidak boleh berbenturan dengan Pancasila dan UUD 1945.Tidak boleh mengorganisir kebencian dan permusuhan. Kalau itu dilanggar, bisa kita bubarkan. Negara harus tegas," ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Di sisi lain, sambung dia, masyarakat juga diimbau tidak larut dalam kebencian. Terlebih, ucapnya, dengan adanya media sosial.

Menurut Jimly, saat ini pembahasan isu-isu yang seharusnya dibicarakan pada ranah privat dengan mudah tersebar. Dampaknya, ujaran kebencian merajalela dan sebagian menjadi provokasi.

"Awalnya saya anggap sepele, saya beranggapan setelah Pilkada semuanya akan selesai. Tapi ternyata Pilkadanya sudah selesai, ketegangan ini belum juga usai," ujar Jimly.

Menurut dia, semua elemen bangsa ada baiknya untuk urun rembug. "Bagaimana kita melerai garis keras sebelah kiri dan garis keras sebelah kanan. Mari kita lihat masalah bangsa ini untuk peradaban jangka panjang. Para tokoh ini saya harap bisa kumpul untuk berdialog bukan hanya di kalangan sendiri, tapi semua kalangan kita harus dengar. Saatnya kita buktikan kita bisa hidup rukun sebagai bangsa," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya