Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PIHAK kepolisian masih belum mengungkap pelaku penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara dan saksi-saksi belum membuahkan hasil. Pengembangan penyelidikan pun diarahkan ke kasus-kasus yang pernah ditangani Novel.
“Kita sedang telusuri berapa banyak kasus yang ditangani Novel Baswedan. Bisa jadi dari perkara yang ditangani memunculkan ketidaksukaan, contohnya di media sosial ada video masalah Niko dll, itu menjadi garapan kita,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Markas Besar Polri, kemarin.
Penelusuran terhadap kasus-kasus yang pernah ditangani Novel, kata Rikwanto, bertujuan memastikan apakah ada orang-orang yang diduga dendam terkait dengan kasus yang dituduhkan kepadanya. Jadi selain mendalami bukti-bukti di tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi yang berkaitan dengan kejadian, polisi merasa perlu menelusuri kasus yang ditangani Novel.
Sebelumnya, polisi telah mengonfrontasi tiga orang yang diduga terkait dengan penyerangan Novel. Hanya, ketiganya memiliki alibi kuat saat penyerangan berlangsung.
Sejumlah desakan muncul untuk membentuk tim independen guna menuntaskan kasus itu. Mengenai hal itu, Rikwanto menegaskan pihaknya masih mampu menangani kasus Novel.
“Polri masih mampu. Beri waktu untuk melakukan penyidikan dan penyelidikan. Semua upaya yang dilakukan sudah cukup banyak,” tegasnya.
Penyidik bahkan telah berangkat ke Singapura untuk menemui Novel. Dari Novel pula, foto AL yang dicurigai penyidik senior KPK itu didapatkan. Namun, terkait dengan asal mula kecurigaan Novel terhadap AL, polisi mengaku belum mengoreknya dari Novel.
“Penyidik tidak diam, tidak istirahat, bekerja terus dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Tidak berlama-lama
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta kepolisian segera mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel. Ia mengingatkan penyiraman terhadap Novel dengan menggunakan air keras sudah terjadi sejak 11 April 2017 atau lebih dari sebulan yang lalu.
“Ini adalah hari ke-34 (setelah penyerangan), proses perawatan sebagai tanggung jawab kami di KPK itu terus kami lakukan dan kita berharap bahwa tidak perlu terlalu lama, kemudian berlarut-larut pelakunya tidak ditemukan,” ujar Febri.
Menurut Febri, dari awal hingga saat ini, ada tim dari KPK yang mendampingi Novel dan keluarga di rumah sakit di Singapura.
Pihak keluarga Novel sudah mengungkapkan kekecewaan dengan kinerja kepolisian yang dinilai lambat dalam menyelidiki kasus tersebut.
“Kami mendapatkan informasi dan pesan dari keluarga Novel bahwa pihak keluarga kecewa dengan belum ditangkapnya atau belum diungkapnya pelaku penyerangan itu,” kata Febri.
Mengenai kondisi Novel, ia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir telah terjadi sedikit pertumbuhan selaput kornea di mata kanan serta pertumbuhan pembuluh darah di mata kiri bagian atas.
“Namun, ada peradangan (inflamasi) pada bagian tengah kornea mata kanan meskipun belum teridentifikasi adanya infeksi,” ujar Febri.
Selain itu, sambung dia, tekanan mata sebelah kiri Novel pun sudah mulai normal. (Gol/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved