Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEHADIRAN dan efektivitas kerja badan siber nasional semakin terasa urgensinya setelah Indonesia, bersama hampir 100 negara di berbagai belahan dunia, menjadi korban serangan ransomware Wanna Decryptor (Wannacry) yang menginfeksi jaringan komputer pada pekan kedua Mei 2017.
Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo pun meminta pemerintah mempercepat pembentukan dan memfungsikan badan siber nasional.
“Kasus serangan ransomware ini membuktikan Indonesia pun belum siap menerapkan langkah preventif menangkal serangan siber seperti itu. Jika sudah berfungsi, badan siber nasional setidaknya bisa memberi peringatan dini kepada masyarakat,” ujar Bambang, kemarin.
Serangan siber berskala global itu diduga dilakukan sekumpulan peretas berjuluk Shadow Brokers yang dimulai sejak Jumat (12/5) lalu, dengan menebar virus atau ransomware Wanna Decryptor. Dalam sekejap, serangan itu menginfeksi 200 ribu komputer di 150 negara, termasuk AS, Inggris, Jerman, Rusia, hingga Indonesia.
Dilaporkan, ransomware mulai terdeteksi pada 12 Mei 2017 sore. Hari itu, jaringan komputer di sebuah rumah sakit di Jakarta dilaporkan tidak bisa berfungsi karena disusupi ransomware. Rumah sakit itu kesulitan mengatur urutan antrean pasien.
Perkuat sistem
Dalam kaitan itu, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengimbau rumah sakit anggota untuk meningkatkan keamanan komputer rumah sakit. Pencegahan melalui penguatan keamanan menjadi hal nendesak yang wajib dilakukan semua rumah sakit.
“Rumah sakit harus melakukan pemutakhiran keamanan SIRS (sistem informasi rumah sakit) sekaligus melakukan langkah pencegahan agar tidak terinfeksi virus Wannacry,” ujar Ketua Persi Kuntjoro Adi.
Kuntjoro mengatakan penguatan itu wajib dilakukan, terutama dengan semakin parahnya penyebaran virus. Rumah sakit merupakan sarana penting yang sangat riskan bila mengalami gangguan.
Dikatakan Kuntjoro, RS Anak Bunda Harapan Kita dan RS Jantung Harapan Kita tidak termasuk RS yang terkena malware Wannacry. Sebelumnya sempat tersiar kabar, pelayanan di kedua rumah sakit itu terganggu akibat virus, tetapi kebenaran akan hal itu tidak terkonfirmasi.
Di lain sisi, dalam situs resmi mereka, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengatakan perlu partisipasi masyarakat dalam menghindari kembali meluasnya serangan siber (cyber attack) Wannacry. Mereka mengimbau masyarakat pengguna teknologi informasi, khususnya komputer dan internet, agar secara cepat menperbarui sistem.
Dikatakan, jenis ransomware yang sedang mewabah ialah WannaCrypt0r 2.0, yang memanfaatkan kelemahan sekuriti pada sistem operasi Microsoft. Microsoft disebut telah menyediakan security update patch untuk menanganinya.
Kepala Pusat Studi Forensika Digital Universitas Islam Indonesia Yudi Prayudi mengungkapkan, dalam 48 jam sejak virus terdeteksi, para pelaku keamanan komputer sudah berhasil menundukkannya. Namun, kemudian dilaporkan, muncul varian baru. “Setidaknya ada 25 varian baru Wannacry,” kata Yudi. (Pro/Pra/AU/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved