[WAWANCARA Vincent Guerend] Indonesia Harus Pertahankan Pluralisme

Thomas Harming Suwarta
15/5/2017 10:19
[WAWANCARA Vincent Guerend] Indonesia Harus Pertahankan Pluralisme
(MI/M Irfan)

BEBERAPA waktu lalu, para duta besar negara-negara Eropa menggelar pertemuan dengan Anies Baswedan-Sadiaga Uno sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih. Ikut hadir dalam pertemuan itu ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Berikut petikan wawancara wartawan Media Indonesia Thomas Harming Suwarta dengan Duta Besar Uni Eropa Vincent Guerend, di Jakarta, pada Jumat (12/5).

Siapa yang menginisiasi pertemuan dengan Anies-Sandi tersebut?
Uni Eropa dan negara-negara anggotanya berinteraksi dengan para pemuka masyarakat dan perwakilan lembaga-lembaga demokratis penting, termasuk partai-partai politik secara regular di Indonesia dan di belahan dunia lainnya. Khusus mengenai pertemuan pada tanggal 10 Mei, ini merupakan inisiatif Partai Gerindra dan ketuanya, Bapak Prabowo Subianto dan telah dipersiapkan beberapa minggu sebelumnya.

Apakah akan ada agenda pertemuan lanjutan?
Para duta besar dari Uni Eropa akan terus melanjutkan pertemuan-pertemuan dengan para pimpinan politik lainnya.

Mengapa merasa perlu bertemu Prabowo?
Uni Eropa secara terus-menerus berupaya untuk lebih memperdalam kemitraan dengan Indonesia. Hal ini menuntut adanya interaksi secara regular dengan pemerintah, masyarakat madani dan lembaga-lembaga demokratis. Oleh karena itu, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya berinteraksi dengan pimpinan dan para anggota dari semua partai politik yang terwakili di DPR.

Apa saja yang dibicarakan?
Diskusi mencakup berbagai topik, termasuk tentang kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa seperti perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang tengah berlangsung, tentang perkembangan politik seperti pilkada Jakarta, serta tentang pentingnya mempertahankan toleransi dan pluralisme.

Benarkah dalam pertemuan itu Uni Eropa meminta komitmen Prabowo, Anies, dan Sandi untuk menjaga pluralisme?
Sebagaimana disebutkan dalam pernyataan Delegasi Uni Eropa tentang kebebasan beragama dan kepercayaan dan kebebasan berekspresi yang diterbitkan pada tanggal 9 Mei, kami mengimbau agar pemerintah Indonesia, lembaga-lembaga dan warga Indonesia untuk senantiasa mempertahankan tradisi toleransi dan pluralisme.

Hanya kepada mereka?
Menurut kami, ini termasuk juga partai-partai politik serta pemerintah daerah. Substansi dari pernyataan itu kami sampaikan dan diskusikan dengan yang menjadi tuan rumah acara pertemuan.

Bagaimana respons Anies-Sandi soal imbauan menjaga komitmen terhadap tradisi toleransi dan pluralisme?
Kalau soal itu lebih baik ditanya kan langsung saja kepada mereka.(P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya