Banding Basuki Pekan Ini

Nur Airvanni
15/5/2017 10:05
Banding Basuki Pekan Ini
(MI/Arya Manggala)

TIM kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama segera mengajukan memori banding atas vonis kasus penodaan agama kliennya ke Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta. "Awal minggu ini kalau tidak ada halangan," kata anggota kuasa hukum Basuki, I Wayan Sudirta, kemarin (Minggu, 14/5). Namun, ia belum bisa memastikan kapan tepatnya memori banding itu disampaikan.

Terkait dengan pengajuan banding yang juga dilakukan kejaksaan, Wayan menyampaikan bahwa itu memang yang seharusnya dilakukan. "Pendapat mereka (jaksa) tidak digubris (majelis hakim) mengenai tidak terbuktinya pasal penodaan agama," ujarnya.

Menurut Wayan, kasus Basuki ini merupakan perkara politik yang dibungkus hukum. Ketidaklaziman yang tertuang dalam amar putusan majelis hakim pun menimbulkan tanda tanya besar. "Apakah benar (putusan) murni dari majelis hakim," tanyanya.

Soal permohonan penangguhan penahanan Basuki, Wayan menyatakan pihaknya masih menunggu jawaban PT DKI.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Humas PT DKI Johanes Suhadi mengatakan permohonan penangguhan penahanan itu belum bisa diproses lantaran majelis hakimnya belum ditunjuk. Itu karena pihaknya belum menerima berkas perkara dari PN DKI.

Humas PN Jakarta Utara Hasoloan Sianturi mengaku pihaknya belum mengirimkan berkas perkara lantaran pemohon banding dan termohon banding belum membaca berkas perkara tersebut. "Tapi kalau sudah lewat batas waktu yang ditentukan (tujuh hari sejak pemberitahuan), tetap kita kirim," tukasnya.

Dukung Basuki
Hingga kemarin, aksi dukungan kepada Basuki dan NKRI masih terjadi di sejumlah daerah dan luar negeri. Di Kota Kupang, NTT, Bupati Raymundus Fernandez memimpin langsung aksi 1.000 lilin yang diikuti ribuan warga.

Aksi serupa juga dilakukan warga Purwokerto, Jawa Tengah, di alun-alun kota (13/5). Selain menyalakan lilin, mereka membawa poster bertuliskan 'Kita Dukung Pancasila', 'Save Ahok', dan lain-lain.

Di Hong Kong, kemarin, WNI menggelar aksi Justice for Ahok di Victoria Park, Causeway Bay. Dengan pakaian bernuansa merah putih, mereka membawa bunga dan menyanyikan Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, dan Garuda Pancasila.

"Saya belum pernah melihat pemimpin bersih seperti Ahok, saya minta Ahok dibebaskan," ujar Ellis, TKI asal Kediri.

Senada dengan Ellis, Erni, TKI asal Manado, mengatakan, "Nenek saya Hindu, paman saya Kristen, saya Islam, tapi kami tidak pernah ada masalah. Kenapa sekarang harus jadi masalah? Pelangi itu tidak hanya satu warna".(PO/LD/RK/BBC/Ihs/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya