Polri Lamban Ungkap Penyiram Novel

13/5/2017 10:15
Polri Lamban Ungkap Penyiram Novel
(ANTARA/Aprillio Akbar)

SEKRETARIS Fraksi Partai NasDem DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menilai Polri lamban dalam mengungkap pelaku penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Peristiwa tersebut sudah lebih dari sebulan berlalu.

"Ada apa, ya, dengan kepolisian kenapa kasus yang menimpa Novel Bawesdan begitu lamban? Aneh saja kasus teroris bisa cepat polisi mengungkapnya," kata Syarief dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan penanganan kasus Novel itu membutuhkan keseriusan pihak kepolisian untuk bekerja keras dalam mengungkap pelaku.

Polisi pun diminta transparan dalam menanganinya karena mempertaruhkan kredibilitas kepolisian sebagai lembaga penegak hukum.

"Semua ini terpulang kepada kepolisian karena masyarakat sejak awal meragukan kasus penyiraman air keras bisa cepat terungkap," ujar Syarief.

Menurut dia, masyarakat hanya bisa menunggu hasil kerja kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut dan berharap tidak ada kasus serupa yang menimpa penyidik di institusi penegak hukum.

Sebelumnya, penangkapan pria berinisial AL, 30, dengan mengandalkan foto yang diperoleh polisi dari Novel tidak menunjukkan titik terang. AL lalu dilepas karena tidak cukup bukti.

Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan, meski AL telah dilepas, alibinya tetap didalami penyidik kepolisian.

Ia memastikan penangkapan AL tersebut berdasarkan informasi yang diberikan Novel yang kini masih dirawat di Singapura.

"Itu informasi dari Novelnya sendiri sehingga sekarang (pelaku) sudah dipanggil, diinterograsi, sedang didalami alibinya," kata Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin.

Polisi pun akan mendalami kesaksian Novel.

Untuk itu, diperlukan izin dokter dan kepolisian Singapura tempat Novel menjalani perawatan.

"Penyidik sedang ke Singapura untuk mendalami itu untuk memeriksa," ujarnya.

Novel disiram air keras saat pulang dari masjid selesai salat Subuh, 11 April lalu.

Akibat penyerangan itu, penglihatan Novel terganggu dan ia dibawa ke Singapura untuk pengobatan.

Juru bicara KPK Febri Diansyah menyatakan pemulihan mata kiri Novel hingga kemarin belum menunjukkan perkembangan positif.

Hanya mata kanannya yang berangsur pulih meski lambat. (Ant/Mtvn/Nic/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya