Swedia Dukung Indonesia Masuk Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Golda Eksa/ Laporan dari Stockholm, Swedia
10/5/2017 07:54
Swedia Dukung Indonesia Masuk Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
(MI/Susanto)

PEMERINTAH Swedia mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dukungan itu diberikan setelah melihat peran Indonesia yang dipandang sangat penting bagi dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

"Kami berterima kasih atas kunjungan ini dan mendukung Indonesia masuk (anggota tidak tetap) Dewan Keamanan PBB," ujar Menteri Pertahanan Swedia Carl Anders Peter Hultqvist di Kalberg Castle, Stockholm, Swedia, Senin (8/5) waktu setempat.

Pernyataan tersebut disampaikan Peter Hultqvist kepada Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu, yang kebetulan sedang melakukan kunjungan balasan ke Swedia. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari persetujuan kerja sama dalam bidang pertahanan Indonesia-Swedia di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada awal Desember 2016.

Peter berharap Indonesia yang aktif dalam menjaga perdamaian dunia sedianya bisa membagikan pengalaman tersebut, terutama terkait mencari simpati masyarakat di wilayah konflik. Pola pendekatan itu juga sangat diinginkan negara netral, seperti Swedia yang tidak punya aliansi pertahanan dengan negara-negara besar (nonblok).

Selain mendukung Indonesia masuk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, lanjut dia, pertemuan itu ikut pula membahas keamanan maritim di Laut Batik, pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, konflik di Laut Cina Selatan, serta penanganan terorisme.

"Semoga dengan pertemuan ini Swedia-Indonesia bisa menjadi mitra strategis. Kami juga punya agenda cukup luas untuk kerja sama yang lebih dalam lagi," terang Peter.

Senada disampaikan Ryamizard. Menurutnya, isu lain yang serius dibicarakan ialah persoalan terorisme. Ia berharap Swedia punya kesamaan pandangan dan saling membagikan pengalaman dalam upaya mengatasi terorisme.

Dengan melihat parameter itu, Indonesia berjanji bakal meningkatkan kemitraan bagi kedua negara. Apalagi, tambah Ryamizard, pada 7 April lalu terjadi aksi terorisme di Stockholm hingga mengagetkan publik dan pemerintah Swedia.

"Saya sampaikan upaya penanganan terorisme dan termasuk kasus perompak di Pulau Sulu, Filipina Selatan. Kami juga menyatakan belasungkawa atas tindak terorisme di Stockholm. Kami prihatin dan ini harus kita perangi."

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Sutrimo, menambahkan pertemuan antara menteri pertahanan kedua negara yang membahas kerja sama bidang pertahanan itu perlu dimantapkan.

"Alasannya, pertama Swedia punya kesamaan pandangan dengan kita tentang negara nonblok. Kemudian Swedia juga mendukung Indonesia masuk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya