Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
ANGGOTA Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, menyebut Novel Baswedan memberi keterangan palsu di dalam sidang kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e). Keterangan itu terkait dengan penyebutan sejumlah nama yang menekan mantan anggota Komisi II DPR Miryam S Haryani.
Pernyataan Masinton di dalam sebuah diskusi pada Sabtu, 6 Mei 2017 lalu ini sangat disesalkan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya kira itu (pernyataan Masinton) perlu diluruskan juga, tapi kami sayangkan pernyataan tersebut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (8/5).
Pernyataan Masinton ini juga perlu ditegaskan kembali. Apakah dia berbicara atas nama pribadi, partai, atau Komisi III DPR. Dia hanya berharap para politikus bersikap arif dan proporsional.
KPK juga menyayangkan serangan ke Novel maupun KPK masih saja berlanjut. Berulang kali bagai kaset rusak, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dijadikan dasar untuk DPR melayangkan hak angket.
Pernyataan Novel soal tekanan dan ancaman ke Miryam ini disampaikan dalam persidangan KTP-e pada 30 April lalu. Saat itu, penyidik dikonfrontasikan dengan Miryam karena dia mencabut seluruh kesaksiannya ke penyidik.
Novel mengatakan, Miryam sempat mengaku diancam rekan sesama politikus yang duduk di Komisi III DPR. Miryam ditekan rekannya di DPR untuk bungkam dalam kasus megakorupsi KTP-e.
Lima orang nama disebut yakni Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo berasal dari Fraksi Golkar dan sama-sama menjabat pimpinan Komisi III DPR di periode 2014-2019.
Kemudian Masinton, Desmond J Mahesa, dan Sarifuddin Sudding masing-masing berasal dari Fraksi PDI Perjuangan, Gerindra, dan Hanura. Sudding juga kini tengah menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura. (MTVN/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved