Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MENCIPTAKAN koalisi partai yang permanen dan kuat di Indonesia masih sulit dilakukan. Karakter partai yang masih pragmatis dan tak kuatnya hubungan antara ideologi berbasis sama membuat karakter koalisi partai di Indonesia sangat dinamis.
Peneliti senior politik LIPI, Syamsudin Haris, menyebut permasalahan ini yang membuat pemerintahan acap diacak-acak oleh dewan. Semangat pemilu serentak 2019 merupakan salah satu upaya untuk menciptakan koalisi sebelum pemilihan presiden. Bukan transaksional semata.
"Mengapa koalisi ini penting, karena untuk menciptakan pemerintahan yang kuat," kata dia dalam diskusi Perspektif Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (6/5).
Karena itu, selayaknya pencalonan presiden bukan didasarkan kepada hasil perolehan suara dan kursi di dewan. Koalisi justru harus dibuat karena kesamaan visi dan ideologi yang dimiliki partai dan calon.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Sjadzily menyebut ideologi akan sulit menjadi patokan partai di Indonesia untuk berkoalisi. Ideologi dalam partai berpolitik di masa saat ini sangat jauh berbeda dengan era pemilu 1955 dan orde baru.
"Di Indonesia, ideologi itu sangat cair. Saya ambil contoh Koalisi Merah Putih di Pilpres 2014 lalu," kata dia.
Dia adalah salah satu dari penentang koalisi, karena masih kentalnya pragmatisme dalam pembentukan KMP. Akhirnya partai-partai pendukung KMP bubar dan akhirnya banyak yang beralih ke pemerintah.
"Koalisi di Indonesia terbentuk dari kepentingan saja," kata dia.
Identitas juga sangat sulit dijadikan dasar dalam pembentukan koalisi. Partai berbasis Islam misalnya, toh tak mampu segendang apabila tujuannya berbeda. Namun dia melihat pemilu serentak di 2019 akan menjadi uji coba dalam pembentukan koalisi partai yang lebih alamiah.
Sekretaris Jenderal Partai Idaman Ramdansyah berkata lain. Dia menyebut Pilkada serentak sudah mulai membuat arah partai-partai semakin mengerucut. Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi contoh nyata.
"Partai pengusung Anies-Sandi mulai menjalin komunikasi berkelanjutan. Ini bisa saja menjadi embrio untuk koalisi di masa akan datang," bebernya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved