Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DUA Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan proyek kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) mengakui mendapat untung puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (Perum PNRI) sebagai ketua konsorsium mendapat laba Rp107 miliar.
Hal ini disampaikan oleh mantan Direktur Utama PNRI, Isnu Edhi Wijaya.
"(Untung) Rp107 miliar," kata Isnu saat ditanya Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam persidangan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (4/5).
Dia mengaku mengetahui angka ini dari informasi yang dia dapat. Sebab, Isnu telah pensiun sejak 2013. Uang sejumlah Rp107 miliar ini sekitar 6,7% dari proyek senilai Rp 5,9 triliun yang mereka kerjakan. Keuntungan sekitar Rp107 miliar ini pun dianggapnya wajar.
"Dalam bisnis itu lazim," ucapnya.
Isnu juga mengklaim bahwa keuntungan Rp107 miliar yang diperoleh PNRI, tidak ada yang mengalir ke Irman atau Sugiharto yang kini duduk di kursi pesakitan.
"Dari PNRI tidak ada. Secara pribadi juga tidak memberikan," kata Isnu.
Walau demikian, Isnu mengaku tidak bisa memastikan apakah anggota Konsorsium PNRI ada memberikan uang hasil proyek ada yang mengalir ke dua pejabat Kemendagri tersebut. Dia hanya tahu perusahaannya tidak ada bagi-bagi fee.
Sementara itu, mantan Direktur Utama PT Sucofindo Arief Safari mengatakan, perusahaannya berlaba Rp8 miliar dari pengadaan KTP-e tahun 2011-2012. Keuntungan perusahaannya ini pun sempat terpangkas di tahun pertama.
"Untuk kontrak utama kami mengalami kerugian Rp9 miliar," kata Arief.
Beruntung mereka mendapat pekerjaan tambahan. Dari pekerjaan tambahan ini, aku dia, PT Sucofindo mendapat untung Rp17,9 miliar.
"Sehingga kalau ditotal, kita mendapat keuntungan Rp8,23 miliar," kata dia.
PT Sucofindo mendapat kontrak senilai Rp109,2 miliar pada pengerjaan 2011. Salah satunya dari pengerjaan subkontrak dari PT Quadra Solution. Pekerjaan utama dari proyek KTP-e sendiri hanya sekitar Rp100,38 miliar.
Pada pengerjaan tahun 2012, PT Sucofindo mengerjakan kontrak senilai Rp113,42 miliar. Total keseluruhan proyek yang dikerjakan PT Sucofindo sebagai salah satu anggota konsorsium PNRI dalam proyek KTP-e mencapai Rp213,71 miliar. (MTVN/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved