Cara TNI Atasi Ketertinggalan Daerah

CAPAIAN positif program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) membuka mata masyarakat khususnya yang berdomisili di daerah tertinggal. Masyarakat pun berharap TNI dan pemerintah daerah terus bersinergi demi merealisasikan pembangunan yang berkeadilan.

Pernyataan tersebut disampaikan Petinggi (Kepala Desa) Long Bagun Ulu Petrus Higang Lasah, Kampung Long Bagun Ulu, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Selasa (25/4).

Menurutnya kegiatan fisik sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat, seperti pembangunan 17 rumah layak huni di kawasan permukiman baru, pemeliharaan badan jalan, perbaikan 7 jembatan, pembuatan gapura, sarana air bersih, dan fasilitas penerangan.

“Kami masyarakat Long Bagun Ulu menyambut baik kegiatan TMMD. Besar harapan kami tetap bergandengan tangan untuk membangun di Mahakam Ulu. Pada intinya kami masih membutuhkan bantuan dari pihak mana pun, khususnya yang dibolehkan undang-undang,” ujar Petrus.

Menurut Petrus masyarakat Long Bagun Ulu selama ini cenderung memilih untuk menetap di wilayah permukiman padat ketimbang membuka lahan hunian baru. Kondisi wilayah terisolasi itu juga semakin parah lantaran minimnya infrastruktur jalan.

Saat ini sebanyak 90% masyarakat di sana masih mengandalkan transportasi perahu cepat untuk mobilitas harian via Sungai Mahakam. Namun, besarnya tarif Rp350 ribu per orang untuk menuju wilayah terdekat, yakni Kabupaten Kutai Barat yang berjarak 150 kilometer menjadi pertimbangan tersendiri.

Wakil Bupati Mahakam Ulu Y Juan Jenau tidak menampik dengan kondisi miris yang dirasakan masyarakatnya. Juan juga berjanji mencari solusi dengan melakukan pembangunan secara perlahan dan berkesinambungan.

Menurut dia, pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan daerah otonom baru (DOB) hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat belum bisa berbuat banyak. Apalagi, Juan dan Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh juga baru terpilih sebagai pejabat definitif untuk periode 2016-2021 sejak peresmian DOB pada 2013 silam.

“Oleh karena itu, kita menyambut baik program yang didukung pemerintah dan TNI,” katanya.

Komandan Kodim 0912/Kutai Barat Letkol Inf Hendriawan Senjaya yang juga selaku Komandan Satgas TMMD Kabupaten Mahakam Ulu menambahkan anggaran kegiatan TMMD sepenuhnya bersumber dari APBD Pemkab Mahakam Ulu. “Proyek swakelola ini berlangsung satu bulan dan dikerjakan oleh 250 prajurit TNI dan masyarakat. Masyarakat juga cukup antusias dengan kehadiran TNI.’’ (Gol/P-2)